News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Soal New Normal, Menag Fachrul Razi akan Buka Rumah Ibadah Secara Bertahap, Izin Dikeluarkan Camat

Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi menyampaikan bahwa rumah ibadah akan dibuka kembali secara bertahap.

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah tengah mempersiapkan penerapan new normal atau tatanan kehidupan baru di tengah pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia. 

Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi menyampaikan bahwa rumah ibadah akan dibuka kembali secara bertahap.

Fachrul menyebut, secara bertahap kegiatan agama di rumah ibadah akan dibuka dengan tetap menerapkan protokol new normal.

Hal itu disampaikan Fachrul Razi dalam video yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Rabu (27/5/2020).

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) merencanakan untuk menerapkan new normal pada Jumat (15/5/2020).

Baca: Bekasi Persiapkan New Normal, Wakil Wali Kota: Penerapannya Bergantung Disiplin Warga Hidup Sehat

Menteri Agama Fachrul Razi (Muhammad Rizki Hidayat/Tribun Jakarta)

Baca: Rumah Ibadah akan Kembali Dibuka saat New Normal, Menag Sampaikan Manfaat hingga Syaratnya

"Kami membuat konsep umum adalah secara bertahap kegiatan ibadah di rumah ibadah dibuka kembali." kata Fachrul Razi.

"Dengan tetap mentaati prosedur standar tatanan baru, new normal yang telah dinyatakan oleh Bapak Presiden pada tanggal 15 Mei 2020 yang lalu," imbuhnya. 

Fachrul Razi mengatakan setidaknya ada lima alasan dibukanya rumah ibadah.

Pertama, menjawab kerinduan umat terhadap rumah ibadah.

Kedua, meningkatkan perolehan pahala yang dilakukan umat dengan beribadah secara berjamaah.

Ketiga, menguatkan upaya spiritual di samping tetap mendayagunakan upaya lahir.

Keempat, memberi reward kepada daerah yang berhasil menekan Covid-19.

Baca: New Normal di Lingkungan Kerja, Praktisi Kesehatan Sarankan Rapat Online dan Kurangi Kertas

Baca: Hadapi New Normal, Megawati Minta Kadernya Gerakkan Hidup Sehat dan Menanam

“Jadi yang sudah berhasil memang harus kita kasih reward,” ujar Fachrul.

Alasan yang kelima adalah memberi ketenangan batin kepada seluruh rakyat Indonesia yang pada dasarnya sangat agamis.

Sementara itu, Fachrul menegaskan, hanya rumah ibadah yang relatif aman dari virus corona saja yang dapat dibuka kembali.

Hal itu dibuktikan dengan adanya rekomendasi dari camat setempat.

“Pelaksanaan (kegiatan ibadah di rumah ibadah) memang banyak detailnya." jelas Fachrul Razi.

"Tapi saya cuplik sedikit yaitu hanya rumah ibadah di daerah yang relatif aman dari Covid-19 yang akan dibuka dan harus direkomendasi oleh camat, bupati/walikota sesuai level rumah-rumah ibadah tersebut,” sambunya.

Baca: Menag Fachrul: Bapak Presiden dan Bapak Wapres Sudah Rindu Kembali Ke Rumah Ibadah

Baca: Soal New Normal, Pakar Epidemiologi Sebut Indonesia Belum dapat Penuhi Seluruh Kriteria dari WHO

Ia mengatakan, rekomendasi camat dibutuhkan karena camat akan lebih mudah dalam memetakan rumah ibadah.

Sebab, Fachrul menyebut, camat lebih mengetahui wilayah dalam cakupan sempit yang tidak terpapar Covid-19.

"Kenapa kami katakan untuk di camat yang bisa rekomendasi? Karena kalau bupati atau Gubernur terlalu jauh di atas."

"Sehingga kadang-kadang mungkin ada tempat-tempat yang memang sebetulnya aman sama sekali tapi oleh mereka mungkin bisa digeneralisasikan seolah-olah belum aman," papar Fachrul.

"Sehingga kewenangan itu kami sarankan untuk atau kami imbau untuk diambil oleh tingkat kecamatan saja," imbuhnya.

Jokowi Tinjau Penerapan New Normal

Presiden Jokowi meninjau kesiapan penerapan standar new normal di stasiun MRT.

Ia memutuskan untuk menerjunkan aparat TNI dan Polri guna menjaga sarana transportasi umum.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam video yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (26/5/2020). 

"Saya datang ke stasiun MRT dalam rangka untuk memastikan bahwa mulai hari ini digelar oleh TNI dan Polri," ujar Jokowi.

Jokowi juga mengerahkan personel TNI dan Polri di titik-titik keramaian secara masif.

Baca: Presiden Jokowi: 25 Kabupaten atau Kota akan Terapkan New Normal

Baca: Survei: 53,8 Persen Warga Tak Puas Terhadap Kerja Jokowi Hadapi Covid-19

Baca: Jokowi Kerahkan 340 Ribu Anggota TNI-Polri Saat Mulai New Normal untuk Awasi 1800 Objek Keramaian

Dalam rangka memastikan disiplin masyarakat menerapkan protokol kesehatan sesuai aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Pasukan untuk berada di titik-titik keramaian dalam rangka lebih mendisiplinkan masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan sesuai dengan PSBB," papar Jokowi.

Ia menyebut, pelibatan TNI dan Polri di gelar di empat provinsi dan 25 kabupaten/kota yang telah menerapkan PSBB . 

"Digelar di empat provinsi dan 25 kabupaten kota mulai hari ini,' ucap Jokowi.

"Sehingga kita harapkan kedisiplinan yang kuat dari masyarakat semakin terjaga," sambungnya.

Baca: Jokowi Turunkan TNI dan Polri untuk Disiplinkan PSBB ke Warga di 25 Kabupaten/Kota Ini

Presiden Joko Widodo diperiksa suhu tubuhnya saat meninjau kesiapan penerapan prosedur standar new normal (normal baru) di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Selasa (26/5/2020). Dalam tinjauan kali ini, Presiden Jokowi menyampaikan, adanya pengerahan TNI/Polri secara masif di titik-titik keramaian untuk mendisiplinkan masyarakat dengan tujuan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan sesuai ketentuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Baca: Dampingi Jokowi Siapkan The New Normal, Anies: Yang Menentukan PSBB Diperpanjang Bukan Pemerintah

Baca: Jokowi Cek Kesiapan Fasilitas Publik Jelang New Normal, dr Tirta: Puncaknya Saja Belum Tahu Kapan

Jokowi mengharapkan pengerahan aparat TNI dan Polri membuat masyarakat disiplin mematuhi ketentuan dalam PSBB.

Sehingga kurva penularan virus corona di Indonesia semakin turun.

"Kita harapkan nantinya dengan dimulainya TNI dan Polri ikut secara masif mendisiplinkan, menyadarkan, mengingatkan masyarakat," kata Jokowi.

"Kita harapkan kurva dari penyebaran Covid ini semakin menurun," imbuhnya.

Jokowi juga menyebut, penularan Covid-19 yang diukur dari Reproduction Number (RO) di beberapa provinsi di Indonesia telah menurun ke bawah satu.

Oleh sebab itu, dengan adanya pendisiplinan dari aparat gabungan secara masif, jumlah penyebaran kasus pun dapat terus ditekan.

Baca: Pesan Jokowi kepada Anies Jelang Pelaksanaan New Normal Covid-19

Baca: Usai Lebaran, Jokowi Langsung Cek Kesiapan New Normal di Stasiun MRT Bundaran HI

Baca: Presiden Jokowi di Hari Lebaran, Tidak Mudik & Tidak Gelar Open House, Salat Ied di Istana Bogor

"Kita melihat bahwa RO dari beberapa provinsi sudah di bawah satu."

"Dan kita harapkan semakin hari semakin turun dengan digelarnya pasukan dari TNI dan Polri di lapangan secara masif," tuturnya.

Untuk diketahui, R0 merupakan metrik epidemiologi yang digunakan untuk menggambarkan penularan agen infeksi.

Pemerintah saat ini tengah berupaya agar angka R0 di sejumlah wilayah berada di bawah satu yang berarti penularan dan penyebaran kasus Covid-19 semakin menurun.

(Tribunnews.com/Indah Aprilin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini