Strategi satu - motor - satu - pengendara dimaksudkan untuk menimbulkan efek “banyak”. Perbandingannya, jika 10 sepeda motor dinaiki berdua, akan menjadi 20 sepeda motor jika dinaiki sendiri-sendiri. “Saya naik mobil dinas bersama sopir. Kami menuju ke sasaran dengan kesiapan penuh,” ujarnya.
Benar. Ketika sampai di lokasi, keadaan gelap. Ia mendapati satu mobil dinas militer milik batalyon, terbalik. Beberapa sosok prajurit tergeletak. Sebagian besar sudah tidak bernyawa, sebagian lagi masih ada yang hidup.
Pasukan Doni Monardo segera bersiaga mengamankan keadaan di lokasi dan sekitar kejadian. Pasukan lainnya menangani korban. Korban meninggal dan terluka, langsung dilarikan ke rumah sakit di Los Palos. Mereka adalah korban penghadangan GPK (Gerombolan Pengacau Keamanan).
Itulah keseluruhan memori lama Doni Monardo, yang dikisahkan di hadapan Dirut LPP TVRI Iman Brotoseno beserta jajarannya, serta beberapa staf Gugus Tugas, antara lain Egy Massadiah, Tenaga Ahli BNPB dan Kapusdatinkom BNPB, Raditya Jati.
TVRI Jaringan Terluas
Atas silaturahmi Dirut Iman Brotoseno, tak lupa Doni Monardo menyambut baik.
Tak lupa ia mengucapkan selamat kepada Iman Brotoseno, dan berharap semoga di bawah kepemimpinan Iman Brotoseno, TVRI bisa menjadi lembaga penyiaran publik yang tidak saja kredibel tetapi juga menjadi rujukan publik di dalam dan luar negeri.
Kekuatan jaringan yang luas, harus bisa dimaksimalkan. “Cerita saya di Timtim tadi, adalah salah satu bukti, bahwa TVRI-lah yang mampu menjangkau daerah-daerah terpencil, yang tidak mampu dijangkau stasiun televisi lain,” tambahnya.
Terkait bidang kerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo kembali menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo, yang intinya, bahwa masyarakat Indonesia harus mulai bisa berdamai dengan virus corona. Para kepala daerah harus meng-update status daerahnya.
Jika daerahnya merah, maka terapkanlah protokol kesehatan untuk wilayah merah. Jika daerahnya masuk kategori oranye, maka terapkanlah protkol kesehatan untuk wilayah oranye. Demikian pula untuk daerah dengan kategori kuning dan hijau.
“Kita tidak ingin, yang hijau jadi oranye. Kita tidak ingin yang kuning jadi merah. Dengan disiplin yang ketat yang dijalankan pemerintah dan masyarakat, kami berharap dari waktu ke waktu, daerah merah turun ke oranye. Daerah oranye turun ke kuning. Daerah kuning turun ke hijau. Lama-lama tidak ada lagi daerah merah, hilang juga daerah oranye, yang ada tinggal kuning menuju hijau. Insya Allah,” papar Doni Monardo.
Memasuki fase new normal ke depan, sekali lagi Doni meminta masyarakat mulai berdamai dengan Covid-19.
Hidup berdampingan dengan covid-19 dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan dan menjalankan semboyan 4 sehat 5 sempurna era Covid-19.
Semboyan agar masyarakat tetap rajin cuci tangan memakai sabun, atau hand sanitizer jika bepergian. Tetap jaga jarak dan hindari kerumunan.
Rajin berolahraga, istirahat yang cukup, dan tidak panik. “Terakhir, jangan lupa, makan makanan bergizi. Itulah empat sehat lima sempurna era Covid-19. Dan ingat, makanan yang baik juga termasuk obat,” pungkasnya.
(Roso Daras)