Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kriminolog Universitas Indonesia Ikrak Sulhin menilai saat ini rezim tidak sedang merasa terancam.
Hal tersebut berkaitan dengan adanya teror yang diterima dosen UGM dan panitia karena diketahui bakal mengadakan diskusi soal pemakzulan presiden.
"Saat ini tidak ada hal yang benar-benar fatal sebagaimana yang dilakukan oleh Orde Baru dulu ya, menekan banyak hal, melakukan doktrinasi, kampus dinormalisasi dan seterusnya, itu kan tak terjadi di masa ini," ujarnya, Senin (1/6/2020).
Baca: Masih Ingat Bule Turki yang Dinikahi Petugas PPSU Jakarta? Lama LDR, Ini Foto-foto Terbarunya
Pada era saat ini, Ikrak menyebut ada banyak akademisi yang lantang mengkritik kebijakan negara.
Dia mencontohkan Rocky Gerung dan Ade Armando yang keduanya berasal dari UI.
Soal ancaman di tengah kebebasan akdemik yang mengacu pada peristiwa di UGM, Ikrak melihat publik menyimpulkan dua hal.
Baca: Hari Ini Menteri Agama Umumkan Keputusan Pemerintah Terkait Pemberangkatan Jemaah Haji
"Secara umum, ini berkaitan dengan bagaimana kultur rezim yang berubah. Yang kedua, bisa jadi orang-orang yang dekat dengan negara atau layer kedua ini yang bermain dengan berbagai macam motif," lanjutnya.
"Tapi kan yang diketahui publik adalah ini terjadi di masa saat ini, di masa rezim yang sekarang sedang berjalan, sehingga mau tak mau tuduhannya ada pada rezim itu sendiri," kata Ikrak.