Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 75,6 persen masyarakat menyatakan setuju jika terjadi perombakan atau reshuffle kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Angka tersebut terlihat dari hasil survei Arus Survei Indonesia yang dilakukan pada 9 hingga 12 Juni 2020 terhadap 1.800 responden yang diwawancarai melalui sambungan telepon di seluruh provinsi di Indonesia.
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia Ali Rif'an saat menjabarkan hasil survei Evaluasi Publik Jelang 1 Tahun Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin melalui virtual, Jumat (19/6/2020).
"Terkait wacana perombakan/reshuffle kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin, sebanyak 75,6 persen responden (gabungan sangat setuju dan cukup setuju) publik mengatakan setuju perombakan/reshuffle kabinet," kata Ali Rif'an.
Sementara 16,9 persen (gabungan kurang setuju dan sangat tidak setuju) publik mengatakan tidak setuju terkait wacana reshuffle kabinet.
Sisanya 7,5 persen tidak tahu/tidak jawab.
Ali mengatakan, menurut persepsi publik, tingkat kepuasan terhadap kinerja para menteri kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin relatif tak menggembirakan lantaran angka rata-rata di bawah 50 persen.
"Tentu survei ini menjadi catatan evaluasi bagi Presiden Jokowi untuk meninjau kembali para pembantunya," jelasnya.
Baca: Alasan Mengharukan Sule Bangun Rumah Mewah, Bukan Hanya untuk Keluarga
Baca: Belasan Mayat dan Puluhan Potongan Tubuh Ditemukan di Meksiko, Diduga Ulah Organisasi Kriminal
Sebagai informasi, survei yang dilakukan Arus Survei Indonesia dilakukan pada 9-12 Juni 2020 kepada 1.800 respoden melalui telepon di seluruh provinsi.
Data nomor telepon responden diambil dari responden survei nasional Arus Survei Indonesia periode April 2019.
Survei dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.