TRIBUNNEWS.COM – Lembaga Food and Drug Administration (FDA) melaporkan jamur enoki berpotensi terkontaminasi listeria monocytogenes, bakteri yang dapat mengancam jiwa.
Listeria dapat menyebabkan berbagai gejala, misalnya demam dan diare yang mirip kuman bawaan makanan lainnya.
Bagi wanita hamil biasanya mengalami demam dan gejala mirip flu lain, seperti kelelahan dan nyeri otot.
Lalu, apa itu wabah listeria?
Dikutip dari FDA, listeria monocytogenes merupakan suatu organisme yang dapat menyebabkan infeksi serius.
Bahkan, bisa berakibat fatal jika terjadi pada anak-anak, orang tua atau orang yang sistem kekebalan tubuhnya lemah.
Selain itu, infeksi listeria dapat menyebabkan keguguran dan kelahiran mati di antara wanita hamil.
Diketahui, pemerintah melalui Kementerian Pertanian mengabarkan telah memusnahkan jamur enoki dalam negeri.
Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Kementerian Pertanian mengungkapkan jamur enoki terbukti mengandung Listeria.
"Dua hari yang lalu kita telah memusnahkan jamur enoki, karena beberapa negara di Australia, Amerika dan beberapa negara lain, telah menginfokan bahwa jamur enoki mengandung listeria," kata Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Yasid Taufik dalam seminar Webinar Keamanan Pangan di Era New Normal, Rabu (24/6/2020).
Yasid mengungkapkan, pihaknya telah mengawasi dan pengujian yang hasilnya menyatakan bahwa jamur enoki benar mengandung listeria.
Berikut gejala-gejala terjangkit Listeria monocytogenes, dilansir Tribunnews dari cdc.gov:
Bagi wanita hamil:
Wanita hamil biasanya hanya mengalami demam dan gejala mirip flu lainnya, seperti kelelahan dan nyeri otot.
Namun, infeksi selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran, lahir mati, kelahiran prematur, atau infeksi yang mengancam jiwa pada bayi baru lahir.
Baca: Jamur Enoki Miliki Kandungan Listeria, Ahli Gizi: Bakteri akan Mati Jika Dimasak dengan Benar
Baca: Apakah Jamur Enoki Beracun, Mengandung Bakteri Listeria? Waspadai Gejala Awal Setelah Mengkonsumsi
Bagi orang selain wanita hamil:
Gejala dapat termasuk sakit kepala, leher kaku, kebingungan, kehilangan keseimbangan, dan kejang-kejang.
Orang dengan invasive listeriosis biasanya melaporkan gejala mulai 1 hingga 4 minggu setelah makan makanan yang terkontaminasi listeria.
Tentang Jamur Enoki
Enoki merupakan jamur berbentuk cenderung kecil, batangnya tebal dipenuhi banyak topi jamur.
Jamur enoki memiliki beragam sebutan, di antaranya enokitake, velvet foot, golden needle, lily mushroom, enoko-take, jingu (di China), nam kim cham (Vietnam), dan paengi beoseot (Korea).
Selanjutnya, jamur enoki ada yang dibudidayakan maupun tumbuh di alam liar.
Enoki sudah tumbuh di alam liar sejak 800 SM, terutama di kawasan Asia Timur dan Amerika Utara.
Biasanya tumbuh berkelompok pada batang pohon, seperti pohon hackberry China, kesemek, dan mulberry.
Jepang merupakan negara yang pertama kali membudidayakan jamur enoki.
Kini, jamur enoki populer di berbagai negara.
Jamur budidaya ini biasanya tumbuh di lingkungan gelap yang kaya akan karbon dioksida, supaya batangnya berbentuk panjang, tipis, dan putih.
Jamur enoki dipakai pada masakan Asia, seperti Jepang, Korea, dan China.
Namun, enoki yang biasanya digunakan untuk bahan masakan adalah jamur dari hasil budidaya, bukan yang tumbuh di alam liar.
Sementara di China, jamur ini dipercaya mampu mengurangi gejala penyakit yang berhubungan dengan masalah usus, tekanan darah, dan hati.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Fajar, Kompas.com/Yuharrani Aisyah)