TRIBUNNEWS.COM - Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, memberi tanggapan soal klaim kalung antivirus corona yang diluncurkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan).
Ia menyatakan, harus ada kajian lebih dalam secara akademis terkait khasiat daun eukaliptus terhadap virus corona.
Tujuannya, agar produk kesehatan yang disebarluaskan di masyarakat dapat dipertanggungjawabkan.
"Perlu ada kajian yang lebih mendalam, bisa dipertanggungjawabkan secara akademis, secara ilmiah," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (6/7/2020).
Sebelum disebarluaskan ke masyarakat, ia menyebut harus ada uji coba hingga evaluasi terlebih dahulu.
"Harus ada masa uji coba, masa evaluasi, bagaimana respons, dan itu harus diteliti secara cermat," jelasnya.
Muhadjir Effendy menambahkan, pihaknya mendukung inovasi Kementerian Pertanian dalam meluncurkan antivirus berbasis eucalyptus tersebut.
Namun, dirinya menegaskan harus ada uji coba agar tak terjadi dampak yang buruk bagi masyarakat.
"Pada dasarnya kita sangat mendukung semua inisiatif, baik itu macam ramuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh misalnya. Kemudian berbagai macam peralatan yang bisa membunuh virus," katanya.
"Tetapi, yang penting jangan sampai kalau belum teruji jangan disebarluaskan."
"Karena kalau belum cocok seperti yang diperkirakan, bisa memiliki dampak yang tidak baik," pungkasnya.
Baca: Ingin Produksi Massal Kalung Anticorona, Kementan Diminta Fokus soal Ketahanan Pangan
Baca: Kalung Anticorona Disebut Sebagai Antivirus Covid-19, Pakai Bahan Dasar Eucalyptus, Ini Manfaatnya
Baca: Dikenakan Menteri Syahrul Yasin Limpo, Kalung Antivirus Corona Bikin Heboh, Ini Fakta-faktanya
Produk Antivirus Kementan
Diketahui, Kementerian Pertanian resmi meluncurkan inovasi antivirus berbasis eucalyptus.
Antivirus buatan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan ini, bahkan telah berhasil mendapatkan hak patennya.