TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menterinya untuk konsisten dalam menjalankan program lingkungan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca.
Hal itu disampaikan presiden dalam rapat terbatas membahas kelanjutan kerjasama penurunan emisi gas rumah kaca antara Indonesia dan Norwegia di Komplek Istana Kepresiden, Jakarta, Senin, (6/7/2020).
"Pertama kita harus terus konsisten menjalanakan program lingkungan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, kemudian juga perlindungan gambut dan percepatan rehabilitasi hutan dan lahan harus terus dilanjutkan," kata Presiden.
Baca: Presiden Gelar Ratas Kelanjutan Kerjasama Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
Berdasarkan konvensi perubahan iklim, Indonesia menurut Presiden memiliki kewajiban untuk menurunkan emisi karbon di sektor kehutanan sebesar 17,2 persen, sektor energi 11 persen, sektor limbah 0,32 persen dan sektor pertanian 0,13 persen, serta sektor industri dan transportasi 0,11 persen.
Presiden juga mengingatkan kepada kementerian dan lembaga terkait untuk mengantisipasi kebakaran hutan, karena sekarang ini sudah masuk musim panas.
"Pada kesempatan ini juga saya ingin titip hati-hati kebakaran hutan dan lahan. Ini sudah masuk ke musim panas," katanya.
Selain itu dalam Ratas tersebut, Presiden meminta jajaran kabinetnya memastikan program perlindungan biodiversity atau keanekaragaman hayati tetap dilakukan.
Perlindungan biodiversity tersebut sudah melekat sebagai upaya perlindungan hutan dan habitat.
"Juga pengembangan bio diesel, B20, B50 dan akan ke B100 juga pengembangan energi surya, energi angin, saya kira kita juga sudah memulai ini agar terus dilanjutkan," katanya.