News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak 2020

Pilkada 2020 Berpotensi Terdampak Pandemi, Golkar Tetap Targetkan Kemenangan 60 Persen 

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nurul Arifin, anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum bidang Komunikasi dan Informasi Partai Golkar Nurul Arifin mengatakan partainya tak akan mengubah target kemenangan dalam Pilkada Serentak 2020 meski akan digelar di tengah pandemi Covid-19. 

Nurul menyebut partainya tetap akan menargetkan kemenangan sebesar 60 persen dalam kontestasi politik yang dilaksanakan 9 Desember 2020 tersebut. 

"Saya kira situasi pandemi ini tidak mengubah dari target, tetap kita punya target 60 persen lah dari kemenangan di Pilkada. Jadi target 60 persen itu tetap menjadi acuan kami," ujar Nurul, dalam diskusi online 'Garuda dan Beringin Kongkow di Kertanegara', Rabu (8/7/2020). 

Baca: Nurul Arifin Sebut Dua Pasang Calon dalam Kontestasi Politik Tinggalkan Kepedihan Mendalam

Dia mengatakan tak ada permasalahan yang signifikan meski nantinya pilkada digelar dalam situasi pandemi Covid-19.

Menurutnya mungkin saja ada teknis yang berubah seperti kampanye, tatap muka, hingga metode di tempat pemungutan suara (TPS). 

Berkaca pada Pilpres yang dilakukan Korea Selatan dalam situasi pandemi, dia meyakini pilkada serentak 2020 Indonesia juga akan sukses seperti di Negeri Ginseng tersebut. 

"Kalau masalah yang bersifat teknis baik pelaksanaan kampanye, pencoblosan suara, itu disesuaikan dengan situasi. Mungkin Desember Insyaallah tidak lagi seperti sekarang. Sekarang kan new normal juga sudah menjadi sesuatu yang diadopsi dan menjadi terinternalisasi biasa saja begitu," kata dia. 

Anggota Komisi I DPR RI tersebut juga mengatakan kampanye bisa saja tetap dilakukan oleh para calon kepala daerah, namun dengan pembatasan orang serta physical distancing. 

Kalaupun harus ada pertemuan jarak jauh dan dilakukan dengan virtual, Nurul menyebut hal itu juga tak masalah dan justru bagus. 

Karena tanpa disadari, kata dia, Indonesia sebetulnya tengah mengimplementasikan 4.0. Dimana semua masyarakat dipaksa belajar, akrab dengan gadget, IT, hingga akhirnya ini justru menjadi keseharian. 

"Jadi saya kira nggak ada masalah sih, kita dihadapkan pada situasi baru, suasana baru, cara baru. Contohnya sosialisasi empat pilar, tidak bisa lagi kami turun tapi dengan cara yang hybrid gitu. Jadi kami berbicara dari sini kemudian konstikuen kami ada di Bandung misalnya. Ini bisa dilakukan dengan cara-cara kombinasi. Jadi nggak masalah sih, target jalan terus, semangat dan animonya juga tetap tinggi," pungkasnya. 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini