TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini bacaan niat puasa Dzulhijjah, puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah yang dikerjalan sebelum hari raya Idul Adha 2020.
Sebagaimana puasa lainnya, puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah diawali dengan niat saat sahur dan kemudian berbuka saat waktu magrib.
Puasa ini hukummnya sunnah, artinya bila dikerjakan mendapat pahala, bisa tidak dikerjakan tidak apa-apa.
Puasa Dzulhijjah dikerjakan mulai tanggal 1 Dzulhijjah hingga 7 Dzulhijjah.
Sedangkan, puasa Tarwiyah dikerjakan pada 8 Dulhijjah dan puasa Arafah dikerjakan pada 9 Dzulhijjah.
Menurut Hasbullah Agus Sumarno, Penyuluh Agama Islam non PNS Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surakarta, soal puasa Dzulhijjah selama 7 hari, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama.
Baca: Jadwal Buka Puasa Dzulhijjah Sabtu, 25 Juli 2020, Berikut Kapan Waktu Puasa Arafah dan Tarwiyah
Ada yang menganjurkan, ada yang tidak menganjurkan.
"Di kalangan ulama memang ada beda pendapat soal puasa 7 hari ini, ada yang boleh, ada yang tidak boleh, ada yang dua hari saja. Yang jelas puasa tanggal 1-7 itu bentuk i'tibaq Rosul, menghargai dan menghormati jerih payah beliau (Nabi Ibrahim,-Red) dalam perjuangannya ingin memiliki anak, ingin punya anak sampai diperintahkan untuk disembelih tadi."
"Ulama-ulama sekarang ada yang menginginkan puasa itu dikerjakan, ada yang tidak. Kita kembalikan kepada kaum muslimin, apakah berpuasa tanggal 1-9, atau hanya tanggal 8-9. Artinya yang 7 hari tadi ditiadakan karena hadistnya memang agak lemah," ujar dia kepada Tribunnews.com, Kamis (24/7/2020).
Adapun berdasarkan hadist Nabi Muhammas SAW, keutaamaan puasa Arafah dapat menghapus dosa selama satu tahun.
Dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, muhammadiyah.or.id, berikut hadis Nabi yang menjelaskan puasa Arafah:
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ ... ... ... عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ...[رواه مسلم وأحمد].
"Dari Abu Qatadah (diriwayatkan) bahwa Rasulullah saw ditanya tentang puasa hari Arafah, lalu beliau menjawab: [Puasa hari Arafah itu] menghapus dosa-dosa satu tahun lalu dan satu tahun tersisa …" [HR. Muslim dan Ahmad].
عَنْ هُنَيْدَةَ بْنِ خَالِدٍ عَنِ امْرَأَتِهِ عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ [رواه أبو داود وأحمد والبيهقي].