News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Generasi Muda Indonesia Diharuskan Terlibat dalam Kebijakan Publik

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekolah Kebijakan Publik secara virtual dengan topik “Generasi Muda dalam Kepemimpinan Publik yang digagas Rumah Milenial Indonesia.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Generasi muda Indonesia harus ambil bagian dalam isu-isu kebijakan publik, terutama di masa pandemi.

Pernyataan ini disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Emil Elestianto Dardak beberapa waktu lalu dalam Sekolah Kebijakan Publik secara virtual dengan topik “Generasi Muda dalam Kepemimpinan Publik".

"Masa Pandemi Covid-19 ini menyebabkan pergeseran secara signifikan dari kegiatan ekonomi konvensional ke arah kegiatan ekonomi secara digital. Generasi milenial harus mengambil peranan karena selama ini sudah terbiasa dengan aktivitas menggunakan teknologi digital," ujarnya dalam kegiatan yang diinisiasi oleh Rumah Milenial Indonesia.

Dalam pemaparannya, Emil menjelaskan bagaimana langkah dan strategi mengambil kebijakan sebagai pejabat publik khususnya di era perkembangan teknologi digital dan ekonomi digital saat ini.

"Di era perkembangan teknologi saat ini, kita harus bisa beradaptasi dengan teknologi digital, khususnya di tengah tantangan pandemi Covid-19. Sekarang ini telah dikembangkan telemedicine di sektor kesehatan. Kemudian sektor pemerintahan mengembangkan e-government. Selain itu ekonomi digital dengan berbagai pengembangannya," jelas mantan Bupati Trenggalek ini seperti dikutip Tribunnews.com, Minggu (26/7/2020).

Baca: Tokoh Agama dan Generasi Muda Lintas Agama Harus Bergotong Royong Hadapi Pandemi Covid-19

Emil kemudian menceritakan pengalamannya ketika mengunjungi Singapura. Ia melihat anak-anak muda Singapura diikutsertakan dalam rapat-rapat bersama anggota dewan ataupun pemerintah.

"Ini sangat menarik karena keikutsertaan mereka dalam forum-forum tersebut dilakukan secara sukarela dengan alasan untuk menyambungkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah," katanya.

Pengalaman di Singapura serta pergeseran kegiatan ekonomi ke arah digital menurut Emil yang kemudian menumbuhkan ide dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk membuat Milenial Job Center.

"Jadi generasi milenial tidak perlu lagi mencari tempat untuk bekerja tetap, tetapi lowongan pekerjaan dan generasi muda dipertemukan di Milenial Job Center. Milenial Job Center mempertemukan klien, talent, dan mentor sehingga mempermudah kaum milenial mendapat pekerjaan," jelasnya.

Di akhir pertemuan, Emil menyampaikan terima kasih dan dukungan kepada Rumah Milenial Indonesia yang menggelar Sekolah Kebijakan Publik secara virtual.

"Terima kasih kepada Rumah Milenial Indonesia yang telah menyelenggarakan Sekolah Kebijakan Publik. Kegiatan ini menarik untuk generasi muda yang ingin ikut berpikir terkait kebijakan publik. Dinamika yang terus terjadi sebagai tantangan yang tidak untuk dihindari, membutuhkan generasi milenial dengan gagasan yang visioner," pungkas Emil.

Pendiri Rumah Milenial Indonesia di awal pertemuan menyampaikan bahwa tujuan Sekolah Kebijakan Publik adalah sebagai wadah bagi generasi muda untuk memahami tantangan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pelaku kebijakan.

"Semoga melalui Sekolah Kebijakan Publik secara virtual ini, para peserta semakin semangat untuk terlibat ke dalam isu-isu publik, baik sebagai praktisi, profesional, terjun ke dalam politik, ataupun mengadvokasi persoalan-persoalan yang terjadi di tengah masyarakat," harapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini