"Saya tidak buat sendiri pipa-pipa ini, yang pertama air harus berputar, ada dinamo kecil yang menggerakkan air dari bak air. Kalau kluster di atas ini ada 200 titik, bak airnya kecil, 15 liter paling banyak. Pupuk itu kalau beli biasanya pupuk AB, tergantung nanti bisa dibaca komposisinya," jelas Ignasius.
Pupuk AB dicampur di air satu liter komposisi yang digunakan Ignasius untuk bibit tanaman hidroponik miliknya.
Menaman hidroponik, kata Ignasius, satu prinsip penting yakni air di dalam pipa harus mengalir.
PH air di dalam pipa harus sekitar 5,5. Ignasius menggunakan elektrolit acid untuk menurunkan PH air di dalam pipa bila kadarnya berlebihan.
"Karena hidroponik tidak menggunakan tanah, jadi air ini sangat penting. Kemudian sinar matahari harus cukup. Tidak kena matahari perkembangannya kurang, fotosintesis kurang, sehingga hasilnya tidak baik," jelas Ignasius.
Ignasius juga membagikan tips menyemai bibit sebelum ditanam di lubang-lubang pipa hidroponik.
Baca: Berawal Dari Hobi Berkebun Saat New Normal, Ignasius Jonan Bongkar Besarnya Uang Pensiun Menteri
Saat menyemai bibit, kata Ignasius, harus dipastikan bahwa tangan dalam kondisi bersih.
Menyemai bibit tumbuhan dengan tangan kotor mengganggu proses pertumbuhan bibit. Bibit tidak akan tumbuh dengan baik.
"Jangan kena debu, harus bersih. Jangan kotor, sehingga bibit itu waktu disemai tumbuhnya bisa bagus," kata Ignasius.
Namun demikian, eks Menteri Perhubungan ini kembali menegaskan bahwa membuat tanaman hidroponik yang terpenting yakni ukuran PH air tepat. Juga komposisi pupuk sesuai.
"Bu Susi (Susi Pudjiastuti, red) cerita ke saya (tanaman hidroponiknya) tidak bisa tumbuh bagus, saya usul cek PH air," ujar Ignasius.
Biaya membuat tanaman hidroponik sepanjang 40 meter tidaklah fantastis.
Ignasius Jonan menghabiskan sekira Rp 2 juta - Rp 3 juta untuk instalasi pipa sepanjang 40 meter dan membeli pompa air.
"Termasuk 200 lubang itu lumayan, kira-kira Rp 2 juta sampai Rp 3 juta, termasuk saluran air pompa dan pipa. Bibit itu murah, di halaman itu ada 2000-an. Sebulan perawatannya Rp 300 ribu atau Rp 400 ribu," tutur Ignasius.(gen/wly)