Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan penyaluran dana desa dengan pola padat karya tunai desa cukup efektif memberikan kontribusi bagi penurunan kemiskinan.
Abdul Halim mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dari data year on year (yoy) pada Maret 2019 dibanding Maret 2020, persentase tingkat kemiskinan di desa pada Maret 2020 turun 0,03 persen, sedangkan tingkat kemiskinan di wilayah kota malah naik 0,69 persen.
Baca: Atasi Migrasi, Rp 41 Triliun Dana Desa Digunakan untuk Padat Karya Tunai
"Alhamdulillah pertambahan orang miskin di desa relatif kecil dibanding di kota. Persetase tingkat kemiskinan di desa malah minus 0,03 sedangkan di kota plus 0,69," ujar Mendes dalam konferensi pers virtual di aplikasi Zoom bertema 'Padat Karya Mesin Rebound Ekonomi Desa, Selasa (28/7/2020).
Berdasarkan data BPS, kata dia, di desa penambahan 110.000 orang miskin, sedangkan di kota 1.170.000 orang.
"Kemudian pertambahan indeks kedalaman kemiskinan di kota mengalami kedalaman yang cukup tinggi 0,08, sementara di desa 0,03. Ini satu fakta, dana desa dengan pola padat karya tunai desa cukup efektif memberikan kontribusi bagi penurunan kemiskinan," jelasnya.
Karena itu, kebijakan dana desa dengan pola padat karya tunai desa dinilai tepat dan terbukti dari hasil BPS terkait angka kemiskinan di desa yang berhasil ditekan, khususnya di tengah pandemi Covid-19.
Mendes menyatakan, penyaluran dana desa ke 74 ribu desa tidak ada masalah.
Sejauh ini tersisa sekitar Rp 41 triliun dana desa.
Mendes Halim tetap meminta pemerintah desa memprioritaskan penggunaan anggaran untuk berbagai program padat karya tunai.