News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Idul Adha 2020

Bacaan Niat Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah, Lengkap dengan Lafal Latin dan Arti

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bacaan Niat Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah, Lengkap dengan Lafal Latin dan Arti

TRIBUNNEWS.COM - Puasa sunah jelang Hari Raya Idul Adha 2020, yaitu puasa Tarwiyah dan Arafah, jatuh pada Rabu (29/7/2020) hari ini dan Kamis (30/7/2020) besok.

Dikutip dari laman Facebook Dakwatul Musthofa, puasa Tarwiyah adalah puasa yang dilaksanakan pada hari tarwiyah yakni tanggal 8 Dzulhijjah, satu hari sebelum hari wukuf.

Sedangkan puasa Arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada hari arafah tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu hari pada saat jemaah haji melakukan wukuf di Padang Arafah.

Puasa sunah Tarwiyah dan Arafah sangat dianjurkan, agar kita dapat turut merasakan nikmatnya seperti yang dirasakan oleh para jemaah haji.

Baca: Bacaan Niat Puasa Sunah Arafah dan Tarwiyah, Miliki Banyak Keistimewaan: Hapuskan Dosa Setahun

Baca: Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah dengan Lafal Latin dan Artinya, Dilaksanakan Mulai 29 Juli 2020

Adapun keutamaan puasa sunah Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan Arafah (9 Dzulhijjah) berdasarkan beberapa hadist adalah:

1. Puasa Tarwiyah dapat menghapus dosa satu tahun silam yang telah terlewati.

2. Sedangkan puasa Arafah memiliki keutamaan yaitu dapat menghapus dosa dua tahun (1 tahun lalu dan 1 tahun yang akan datang).

Berikut adalah niat puasa Tarwiyah dan puasa Arafah.

BACAAN NIAT PUASA TARWIYAH

نويت صوم ترويه سنة لله تعالى

NAWAITU SAUMA TARWIYAH SUNNATAN LILLAHI TA'ALAH

"Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala."

BACAAN NIAT PUASA ARAFAH

نويت صوم عرفة سنة لله تعالى

NAWAITU SAUMA ARAFAH SUNNATAN LILLAHI TA'ALAH

"Saya niat puasa Arafah , sunnah karena Allah ta'ala."

fadhilah puasa 'arofah tarwiyah

صَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبَلَةً وَصَوْمُ عَاشُوْرَاَء يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً

Puasa hari Arafah menebus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang dan puasa Asyura (10 Muharram) menebus dosa setahun yang telah lewat. (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud dari Abi Qotadah)

Puasa Arafah sebagai Pengganti Orang-orang yang Belum Bisa Melakukan Ibadah Haji di Baitullah

Sementara itu, mengutip buku pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Muhammad Syukron Maksum, puasa Arafah adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, kecuali bagi jamaah haji.

Sebab pada tanggal itu, para jemaah haji sedang mengerjakan rukun-rukun dan serangkaian amal dalam menunaikan ibadah haji yang berat dilakukan.

Jika dianalogikan, puasa arafah seakan-akan sebagai ganti bagi orang yang belum bisa melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, dengan berharap pahala dan manfaat yang besar dengan berpuasa pada hari tersebut.

Ada banyak keutamaan yang bisa didapat dari puasa Arafah.

Di antara rahasia-rahasia puasa Arafah, sebagaimana dijelaskan Rasulullah dan berbagai hadis, adalah sebagai berikut:

- Menebus Dosa Tahun Lalu dan Akan Datang

Jika kita yang penuh dosa ini mendengar kabar akan mendapat ampunan, maka tak ada yang dapat diungkapkan kecuali kebahagiaan dan rasa syukur atas kemurahan Allah.

Dan kini kemurahan itu benar-benar diberikan Allah, dengan kita berpuasa pada hari Arafah.

Sebagaimana dijelaskan Rasulullah saat ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau bersabda: "Dapat menebus dosa tahun yang lalu dan yang akan datang". (HR. Muslim).

Dalam hadis lain juga diungkapkan bahwa Rasulullah bersabda: "Puasa pada hari Arafah dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang berlalu dan tahun yang akan datang". (Riwayat jamaah ahli hadist kecuali Bukhori dan Turmudzi).

- Hari Makan dan Minum

Dari 'Uqbah bin Amir bahwa Rasulullah bersabda: "Hari Arafah, hari Qurban dan hari Tasyriq adalah hari raya kita penganut Islam, dan hari-hari itu adalah hari makan dan minum". (Diriwayatkan oleh yang berlima kecuali Ibnu Majah dan dinyatakan sah oleh Turmudzi).

- Khusus untuk yang Tak Hadir di Arafah

Diterima dari Abu Hurairah berkata: "Rasulullah melarang berpuasa pada hari Arafah". (Riwayat Ahmad, Abu Daud, Nasai, dan Ibnu Majah)

Imam Turmudzi berkata: "Para ulama memandang Sunah berpuasa pada hari Arafah kecuali bagi orang-orang yang sedang berada di Arafah."

Dari Ummul Fadhal, katanya: "Mereka merasa bimbang mengenai puasa Nabi di Arafah, lalu saya kirimi susu, maka diminumnya, sedang ketika itu beliau berkhotbah di depan manusia di Arafah." (HR. Mutafaq alaih).

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini