News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Politikus Demokrat Anggap Ada Pengalihan Isu Atas Kegagalan Pemerintah Tangani Pandemi

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Virus Corona

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Irwan mengkritisi permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar jajarannya mengampanyekan penggunaan masker dalam waktu dua pekan ke depan.

Irwan menganggap itu langkah yang tidak konkret di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

Wasekjen Partai Demokrat ini menilai langkah itu diambil Jokowi hanya untuk mengalihkan isu kegagalan pemerintah dalam menangani dampak pandemi Covid-19, baik di sektor kesehatan dan ekonomi.

Baca: Khofifah Tegaskan Wewenang Pusat Terkait Zonasi Covid-19, Sentil Klaim Risma Soal Status Surabaya?

"Sudah ekonomi mau resesi begini, penambahan kasus Covid-19 setiap hari berlipat, kemudian yang meninggal juga melebih angka kematian global, lalu mengampanyekan seperti ini, ini bentuk pengalihan isu karena seharusnya itu dilakukan di awal pandemi Covid-19. Ini bukan langkah konkret," kata Irwan kepada Wartawan, Rabu (5/8/2020)

Ia mengatakan, penyebaran pandemi Covid-19 saat ini sudah semakin rumit. Menurutnya, kerumitan itu lahir dari berbagai kebijakan yang diambil pemerintah.

Irwan pun mencontohkan kebijakan new normal atau adaptasi kebiasaan baru yang dikenalkan pemerintah.

Baca: Jadi Relawan Uji Vaksin Covid-19, Arya Sinulingga Jaga Diri Tak Terkena Virus Corona

Menurut Irwan pemerintah terlalu terburu-buru mengenalkan new normal. Padahal situasi pandemi masih jauh dari kata berakhir.

Kebijakan lain yang tak kalah keliru adalah pelonggaran sarana transportasi umum, pembubaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, hingga ketidakberesan pemerintah dalam menyalurkan jaring pengaman sosial ke tengah masyarakat.

Baca: Menteri BUMN: Bio Farma Mampu Produksi Vaksin Covid-19 Sebanyak 250 Juta Dosis per Tahun

"Seharusnya kita bisa mitigasi lebih awal, tapi kemudian tiba-tiba pemerintah buru-buru new normal, kemudian berada pada situasi sekarang ini tentu menjadi hal yang sangat rumit. Jadinya pandemi yang berkepanjangan," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini