News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Aksi Pengeroyokan di Solo

Pimpinan MPR Minta Aparat Segera Tangkap Kelompok Intoleran di Solo

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid mendesak aparat keamanan untuk segera mengusut dalang penyerangan saat acara doa bersama jelang pernikahan keluarga almarhum Segaf bin Jufri di Mertodranan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (8/8/2020).

"Aparat keamanan utamanya polisi setempat segera mengusut siapa pelaku penyerangan. Kalau memang terindikasi itu tindakan pidana, maka harus segera diproses," kata Jazilul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (10/8/2020).

"Kalau tidak (diproses), nanti akan menimbulkan keresahan di masyarakat atau dugaan bahwa ada tebang pilih. Menurut saya segera diproses lah," imbuhnya.

Politikus PKB ini mengatakan, aparat keamanan harus tegas, tidak boleh kalah terhadap kelompok intoleran ini.

Sebab, penyerangan seperti ini kerap kali terjadi terhadap kelompok masyarakat yang dinilai berbeda pemahaman keagamaannya.

Baca: Detik-detik Penyerangan Sekelompok Orang di Acara Keluarga, Ada yang Dihantam Batu & Diinjak Kepala

"Ya makanya, aparat keamanan juga harus tegas, tidak boleh tidak. Apalagi kalau serangannya fisik. Itu kan sudah serangan fisik kepada orang, segera ditangkap itu orangnya, kalau nggak bahaya nanti nyerang-nyerang orang atas dasar pikirannya sendiri," ujar dia.

3 Orang Terluka

Sebanyak 3 orang terluka dalam insiden penyerangan yang dilakukan oknum organisasi massa (ormas).

Penyerangan itu bermula saat oknum ormas itu berkumpul di salah satu rumah warga, Mertodranan, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (8/8/2020).

Oknum ormas berkumpul lantaran mendapatkan informasi keluarga tersebut akan melakukan acara yang dianggap tidak sesuai oleh mereka.

Penyerangan terjadi saat evakuasi para tamu yang hadir dalam acara keluarga di salah satu rumah daerah itu.

Kapolsek Pasar Kliwon AKP Adis Dani Garta menyampaikan sebanyak tiga orang mengalami luka-luka dan saat ini dirawat di rumah sakit.

Baca: Polisi Minta Pelaku Penyerangan Acara Keluarga di Solo Serahkan Diri: Kalau Tidak, Kita Buru

"Tiga orang cedera, awalnya dirujuk ke RS Kustati, kemudian kini dirujuk ke RS Indriarti," kata Adis kepada TribunSolo.com, Minggu (9/8/2020).

"Rata-rata cedera di bagian dahi karena terkena lemparan," tambahnya.

Selain itu, Adis mengungkapkan setidaknya ada 5 sampai 6 kendaraan juga rusak karena aksi sekelompok orang itu.

"Ini kami masih mengecek kerusakannya, pemilik mobil saat ini sedang kami periksa untuk mengetahui kerusakan," ungkapnya.

Terpisah, Kapolresta Solo Kombes Pol Andy Rifai menegaskan kendaraan yang mengalamai kerusakan meliputi kendaraan roda dua dan empat.

"Roda empat kena lemparan baru di bagian kaca dan kendaraan roda dua juga ada yang kena," tegasnya.

Kronologis

Dugaan pembubaran acara pernikahan oleh oknum organisasi massa (ormas) terjadi di Mertodranan, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (8/8/2020).

Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, dugaan pembubaran itu bermula dari oknum ormas mendatangi lokasi kejadian sekira pukul 16.00 WIB.

Mereka sampai menutup jalanan kampung sepanjang kurang lebih 200 meter, mulai dari pintu masuk hingga ke lokasi kejadian.

Diduga dipicu lantaran ormas mendapatkan informasi akan diadakannya penyelenggaraan upacara adat di lokasi kejadian.

Dugaan pembubaran itu bahkan terekam dalam video dan tersebar di media sosial.

Dalam video itu, terdengar pekikan sekelompok orang yang diduga hendak membubarkan suatu acara.

Pekikan 'Bubar.. Bubar.. Bubar' terdengar beberapa kali dalam video tersebut.

Baca: Menag Kecam Tindakan Kekerasan dan Intoleransi di Solo: Intensifkan Dialog Tokoh Agama dan Aparat

Kapolresta Solo Kombes Pol Andy Rifai menyampaikan pihaknya mendapatkan laporan dugaan pembubaran itu sekira pukul 17.00 WIB.

"Tadi malam mendapat informasi soal adanya kelompok intoleransi yang menggeruduk rumah salah satu warga di situ," terang Andy, Minggu (9/8/2020).

"Itu karena adanya salah satu kegiatan yang dianggap mereka tidak sesuai," tambahnya.

Kejadian mulai memanas menjelang salat Maghrib atau sekira pukul 17.20 WIB.

Pihak kepolisian, lanjut Andy, langsung menerjunkan personel berpakaian dan bersenjata lengkap ke lokasi kejadian untuk upaya negosiasi.

"Kami langsung bergerak ke sana, kita melakukan negosiasi," ujarnya.

Lokasi pembubaran acara pernikahan oleh oknum organisasi massa (ormas) di Mertodranan, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (8/8/2020). (TribunSolo.com/Adi Surya Samodra)

Oknum ormas itu sempat membubarkan diri sejenak untuk menunaikan salat Maghrib.

Mereka kemudian kembali mendatangi lokasi seusai menunaikan salat Maghrib.

Pihak kepolisian lalu berusaha untuk mengevakuasi tamu-tamu yang hadir di lokasi kejadian.

Oknum ormas kemudian melakukan tindakan kekerasan saat proses evakuasi keluarga dilakukan.

"Pada saat pengevakuasian itulah kelompok mereka melakukan tindakan melukai dari keluarga itu," jelas Andy.

Lokasi pembubaran acara pernikahan oleh oknum organisasi massa (ormas) di Mertodranan, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (8/8/2020). (TribunSolo.com/Adi Surya Samodra)

Tamu-tamu itu kemudian menjadi sasaran penyerangan oknum ormas.

Sebanyak tiga orang menjadi korban dalam penyerangan itu dan kini menjalani perawatan di RS Indriati Solo Baru Sukoharjo.

"Tadi malam kena pukul dan lempar. sehingga mengalami luka robek di kepala," terang Andy.

"Saat ini sedang dirawat," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini