News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak 2020

Profil Atep Legenda Persib Bandung, Resmi Diusung PDIP Jadi Cawabup Bandung

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: bunga pradipta p
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENGHARGAAN ATEP : Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat Glen Sugita (kanan), dan Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar (kiri) memberikan plakat penghargaan kepada mantan pemain Persib Bandung Atep saat acara Launching Persib 2019 di Hotel Savoy Homann, Jalan Asia Afrika, Bandung, Sabtu (11/5). Penghargaan tersebut atas sumbangsih kepada Persib selama 10 musim.

TRIBUNNEWS.COM - Atep Ahmad Rizal alias Atep resmi diusung PDI Perjuangan (PDIP) menjadi Calon Wakil Bupati (Cawabup) Bandung dalam Pilkada Serentak 2020.

Legenda Persib Bandung dan juga mantan pemain Timnas Indonesia ini  mendampingi Yena Rohaniah Iskandar yang direkomendasikan PDIP menjadi Calon Bupati Bandung.

Demikian telah diumumkan oleh Ketua DPP PDIP bidang politik Puan Maharani dalam rapat partai secara virtual yang dipimpin Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri bersama Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto, Selasa (11/8/2020).

Adapun bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya, profil Atep sudah tak asing lagi.

Bersama Persib Bandung, Atep bersinar dan berada di masa kejayaannya mengenyam karir persepak bolaan Liga Indonesia.

Baca: PDIP Usung Menantu Jokowi, Keponakan Prabowo, dan Mantan Kapten Persib di Pilkada 2020

Inilah profil singkat dan biodata Atep yang dikutip dari TribunLampung.co.id:

Saat ini, legenda hidup Persib Bandung tersebut membela salah satu klub asal Jawa Barat, yang tengah berkompetisi di Liga 2 2020 yakni, PSKC Cimahi.

Atep lahir di Cianjur, Jawa Barat pada tanggal pada 5 Juni 1985, yang lahir dari pasangan keluarga Abidin dan Yati.

Pesepak bola 34 tahun ini telah mempersunting seorang istri bernama Lilis Yamaini. Keduanya telah dikaruniai dua anak yakni, Alecia dan Nakeisha.

Atep terkenal sebagai legenda hidup tim berjuluk Maung Bandung, Persib Bandung.

Atep mulai mengenal dan belajar sepak bola di sebuah klub anggota Persib Bandung, yaitu PS/SSB UNI.

Sejak saat itu, dirinya memilih untuk bermain di posisi sebagai gelandang serang.

Masuk 2002, Atep resmi bermain dalam ke tim muda Persib.

Dalam biodata pemain, mengawali karier di sepak bola tanah air bersama Persib U-18, meski pada akhinya ia harus hijrah ke Persiba Bantul sebagai pemain pinjaman selama dua musim.

Setelah dipanggil untuk memperkuat Timnas U-20, Atep mampu memperlihatkan performanya.

Ketika penampilan Atep memikat, sang pemain justru menandatangani kontrak dengan Persija Jakarta, yang merupakan rival abadi dari Persib Bandung.

Atep pindah resmi berseragam Macan Kemayoran pada 2004.

Baca: Sekjen PDIP Jelaskan Alasan Paslon Surabaya dan Bali Diumumkan Gelombang IV

Bersama Persija, bisa dibilang karier Atep semakin mantap dan ia menjadi pilihan utama tim.

Atep menjadi salah satu pemain sayap yang menjanjikan.

Teknik dan skill Atep semakin berkembang, hingga ia memperkuat Timnas Indonesia untuk kejuaraan Piala AFF tahun 2005.

Selama di Persija Jakarta, Atep mengemas 14 gol dan tampil dalam 53 laga.

Di Jakarta, Atep tak hanya memperoleh pengalaman bermain di klub Ibukota, tapi ia juga mendapatkan popularitasan sebagai pemain sepak bola dambaan hati masyarakat Tanah Air.

Atep menikahi seorang wanita asal Ibukota Jakarta bernama Lilis Yamaini.

Pernikahan Atep bersama Lilis sebenarnya menyimpan hal yang menarik dan unik.

Istrinya merupakan pengurus suporter Persija Jakarta, The Jakmania.

Mereka dipersatukan dalam ikatan bola.

Di sisi lain, sudah menjadi rahasia umum bahwa hubungan The Jakmania dan Bobotoh, pendukung dari Persib Bandung tidaklah harmonis.

Bersama Persija Jakarta, Atep hanya bertahan hingga musim 2007-08.

Kemudian pemain yang dijuluki Lord Atep tersebut memilih pulang ke kampung halaman, guna memberla Persib Bandung.

Kepulanganya ke Bandung pada 2008, setelah membela Persija Jakarta, tidak mendapatkan sambutan hangat dari mayoritas Bobotoh.

Mereka menganggap kepulangan Atep ke Persib Bandung tersebut tidak akan bisa membersihkan dosanya, usai bergabung ke rival abadi seperti Persija Jakarta.

Akan tetapi Atep membalas setiap ucapan miring tersebut dengan loyalitas.

Selama bermusim-musim, Atep bertahan berseragam biru khas Maung Bandung.

Atep bahkan pernah mengemban ban kapten Persib.

Bukti bahwa dia sudah sangat diterima dengan baik di klub kebanggan orang Sunda tersebut.

Selama berseragam biru Persib Bandung, pemain yang identik dengan nomor tujuh itu sudah bermain sebanyak 220 kali dan mencetak tiga gol.

Salah satu pencapaian terbaik sang kapten bagi Persib Bandung adalah membawa tim itu menjuarai Liga Super Indonesia musim 2014 lalu.

Namun pada 2019 ini, kontrak Atep tak diperpanjang Persib Bandung.

Hingga dirinya memutuskan untuk bergabung bersama klub asal Kalimantan Timur, Mitra Kukar FC yang berkompetisi di Liga 2 Indonesia musim 2019.

Namun sepanjang musim 2019, Atep tak pernah menjadi pilihan utama di tim Mitra Kukar FC.

Bertahan selama satu musim, Atep hanya diturunkan di 7 pertandingan dengan rincian 5 laga di Liga 2 2020 dan sisanya bermain di Piala Presiden 2019.

Oleh karena itu, memasuki musim kompetisi 2020. Atep memutuskan kembali ke tanah Jawa Barat, untuk membela tim Liga 2 2020 lainnya yakni PSKC Cimahi.

Sementara untuk karier di Timnas Indonesia, Atep merupakan salah satu tumpuan lini serang skuat Garuda pada masanya.

Setelah memperkuat Timnas U-20 pada pada 2003, Atep merasakan nikmat berada di tim senior ketika masuk skuad Piala AFF 2005.

Atep juga berada di skuad timnas Indonesia ketika berkompetisi di ajang Piala Asia 2007.

Adapun sejumlah prestasi yang berhasil direngkuh oleh Atep, di antaranya sebagai berikut:

2005 Runner Up Divisi Utama Liga Indonesia, Runner Up Copa Indonesia 2005

2007/08 Semifinal Liga Indonesia

2014 Juara Indonesia Super League 2014.

Demikian profil singkat dan biodata pemain Atep, legenda hidup Persib Bandung yang sekarang bermain di Liga 2 2020.

Rekomendasi PDIP

Sementara dikutip dari TribunJabar.id, inilah daftar nama-nama calon kepala daerah yang diusung PDIP dalam Pilkada Serentak 2020:

Berikut daftar nama lengkap pasangan calon yang diumumkan pada gelombang III ini. 

Sumatera Utara
1. Asahan: Rosmansyah, STP. dan Hj. Winda Fitrika
2. Simalungun: Dr. H. Anton Achmad Saragih dan Ir. Rospita Sitorus
3. Nias Utara: Marselinus Ingati Nazara, A.Md. dan Jaya Putra Zega
4. Kota Sibolga: Dr. H. Bahdin Nur Tanjung, S.E., M.M. dan Edipolo Sitanggang, S.Pi
5. Kota Medan: Muhammad Bobby Afif Nasution dan H . Aulia Rachman
6. Kota Binjai: Hj. Lisa Andriani Lubis, S.Psi. dan H. Sapta Bangun, S.E.
7. Kota Tanjungbalai: H.M. Syahrial, S.H., M.H. dan H. Waris, S.Ag., M.M.
8. Labuhanbatu Utara: H. Ahmad Rizal dan H. Aripay Tambunan, M.M.
9. Toba Samosir: Ir. Poltak Sitorus, M.Sc dan Toni M. Simanjuntak, S.E.
10. Karo: Iwan Sembiring Depari, S.H. dan Ir. Budianto Surbakti, M.M.
11. Pakpak Bharat: Franc Bernhard Tumanggor dan Dr. Mutsyuhito Solin, M.Pd
12. Nias Barat: Eliyus Waruwu, SPT., M.SI. dan Mareko Zebua, S.H.

Sumatera Barat
13. Dharmasraya: Sutan Riska Tuanku Kerajaan, S.E. dan Drs. H. D.P. Datuk Labuan

Riau
14. Pelalawan: H. Zukri dan Nasarudin, S.H., M.H.
15. Rokan Hulu: H. Sukiman dan Indra Gunawan
16. Kota Dumai: Hendri Sandra, S.E. dan Dr. H. Muhammad Rizal Akbar, .Si., M.Phil.
17. Bengkalis: Kaderismanto dan Sri Barat (Iyeth Bustami)
18. Kepulauan Rokan Hilir: H. Suyatno dan Drs. H. Jamiludin
19. Kepulauan Meranti: H.M. Adil, S.H. dan H. Asmar

Kepulauan Riau
20. Kepulauan Anambas: Abdul Haris, S.H. dan Wan Zuhendra
21. Natuna: Wan Siswandi, S.Sos dan Rodial Huda
22. Kota Batam: Drs. Ir. Lukita Dinarsyah Tuwo, M.A. dan Drs. Abdul Basyid Has, M.Pd.
23. Bintan: H. Apri Sujadi, S.Sos dan Roby Kurniawan, S.P.W.K
24. Lingga: Riki Syolihin, S.Fil.I., M.Si dan H. Raja Supri, S.Sos., M.Si

Jambi
25. Batanghari: Hj. Yunnita Asmara, SH dan H. Muhammad Mahdan, S.KOM

Sumatera Selatan
26. Oku Selatan: Popo Ali Murtopo, B.Kom. dan Sholehien Abuasir, S.P., M.Si.

Lampung
27 Kota Bandar Lampung: Hj. Eva Dwiana, S.E., M.Si. dan Drs. Deddy Amarullah
28. Pesawaran: H. Dendi Ramadhona K, ST. dan S. Marzuki, S.Sos., M.Si
29. Way Kanan: Hi.Raden Adipati Surya, SH.,MM dan Dr. Drs. Hi. Edward Antony, M.M.
30. Lampung Timur: H. Zaiful Bokhari, ST., MM dan Sudibyo

Kepulauan Bangka Belitung
31. Bangka Barat: Markus, S.H. dan H. Badri Syamsu, S.E.
32. Bangka Tengah: Didit Sri Gusjaya, S.H., M.H. dan H. Korari Suwondo, S.H.
33. Bangka Selatan: Riza Herdavid, S.T.,M.Tr.IP dan Debby Vita Dewi, SE
34. Belitung Timur: Yuri Kemal Fadlullah dan Nurdiansyah, S.Sos

Banten
35. Kota Tangerang Selatan: Drs. H. Muhamad, M.Si. dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo

Jawa Barat
36. Bandung: Hj. Yena Rohaniah Skandar dan Atep

Jawa Timur
37. Tuban: Setiajit, SH, MM dan Dr. RM. Armaya Mangkunegara, S.H.
38. Gresik: H. Fandi Achmad Yani, S.E dan DRA. Hj. Aminatun Habibah, M.Pd
39. Banyuwangi: Ipuk Fiestiandani, S.Pd. dan H. Sugirah, S.Pd., M.Si.
40. Ponorogo: H. Sugiri Sancoko, S.E., M.M. dan Lisdyarita, S.H.
41. Lamongan: Dra. HJ. Kartika Hidayati, M.M., M.HP dan Sa'im, S.Pd.

Kalimantan Barat
42. Sambas: Dr. H. Helman Fachri, S.E., M.M. dan Darso
43. Sintang: Yohanes Rumpak, S.Pd., M.M. dan Drs. Syarifuddin, M.M.
44. Bengkayang: Martinus, S.M dan dr. Carlos Dja’afara, M.Kes

Kalimantan Timur
45. Kutai Timur: H. Mahyunadi, S.E. dan H. Lulu Kinsu

Kalimantan Tengah
46. Kotawaringin Timur: H. Halikinnor, SH, MM dan Irawati, S.Pd

Sulawesi Selatan
47. Soppeng: H. Andi Kaswadi Razak, SE dan Ir. H. Lutfi Halide, M.P.
48. Tana Toraja: Drs. Albertus Patarru, Ak. MM dan Drs. John Diplomasi
49. Barru: Ir. Suardi Saleh, M.Si dan Andi Mirza Riogi Idris
50. Luwu Timur: Ir. H. Muhammad Thorig Husler dan Drs. Budiman, M.Pd.
51. Toraja Utara: DR. Kala’tiku Paembonan, M.Si dan dr. Etha Rimba P. Tandi Payung, MBA

Sulawesi Utara
52. Kota Tomohon: Caroll J. A. Senduk, SH dan Wenny Lumentut
Sulawesi Tengah
53. Poso: Muhammad Syarif Rum Machmoed dan Vivin Baso Ali

Sulawesi Barat
54. Mamuju: Hj. Sitti Sutina Suhardi, S.H., M.Si. dan Ado Mas'ud, S.Sos
55. Mamuju Tengah: H. M. Aras Tamauni dan Drs. H. Muh, Amin Jasa
56. Pasang Kayu: H. Yaumil Ambo Djiwa, SH dan Hj. Herny,S.Sos., M.Si

Sulawesi Tenggara
57. Muna: L.M. Rusman Emba, S.T. dan Drs. H. Bachrun, M.Si
58. Konawe Selatan: Rusmin Abdul Gani, S.E. dan Senawan Silondae, A.Md.P
59. Konawe Kepulauan: Ir. H. Amrullah, M.T. dan Andi Muhammad Lutfi, S.E., M.M
60. Kolaka Timur: H. Samsul Bahri, S.H., M.Si dan Hj. Andi Merya, S.IP

Maluku
61. Buru Selatan: Safitri Malik Soulissa, S.IP dan Gerson Eliaser Selsily, S.E.
62. Kepulauan Aru: Johan Gonga dan Muin Sogalrey, S.E.

Maluku Utara
63. Pulau Taliabu: H. Muhaimin Syarif, S.E. dan Syafruddin Mohalisi
64. Halmahera Barat: Danny Missy, S.E. M.M. dan Imran Lolory, S.IP., M.Si
65. Halmahera Utara: Joel Wogono, S.H. dan Drs. Hi. Sais Bajak, M.Si
66. Halmahera Selatan: H. Usman Sidik dan Hasan Ali Bassam Kasuba
67. Kepulauan Sula: Hj. Fifian Adeningsi Mus, S.H. dan Ir. H.M. Saleh Marasabessy,
M.Si

Papua
68. Keerom: Piter Gusbager, S.Hut., MUP dan Drs. Wahfir Kosasih, M.H., M.S.i
69. Yalimo: Lakius Peyon, SST. Par dan Nahum Mabel, SH
70. Mamberamo Raya: DR (HC) Jhon Tabo, S.E., MBA. dan Ever Mudumi
71. Supiori: Ronny S. Gustaf Momoribo, S.STP., M.Si. dan Albert Edison Rumbekwan, S.H., MH.
72. Nabire: Mesak Magai, S.Sos., M.Si. dan Ismail Jamaluddin
73. Merauke: Heribertus Silvinus Silubun, S.H. dan Bambang Setiadji Suji

Papua Barat
74. Manokwari: Hermus Indou, S.IP., M.H. dan Drs. Edy Budoyo
75. Teluk Wondama: Elysa Auri, S.E., M.M. dan Fery Michael Deminikus Aauparay, S.Sos.

(Tribunnews.com/Chrysnha)(Tribunlampung.co.id/Tama Yudha Wiguna)(TribunJabar.id/Ravianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini