TRIBUNNEWS.COM - Bulan Muharram memiliki banyak keistimewaan, untuk itu umat muslim disunahkan untuk memperbanyak amalan.
Pada tahun ini, 1 Muharam 1442 H akan jatuh pada hari Kamis (20/8/2020).
Salah satu amalan sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Muharram adalah puasa Asyura dan puasa Tasu’a yang dikerjakan pada tanggal 9 dan 10 Muharram.
Lantas, bolehkah mengerjakan puasa Asyura di bulan Muharram sekaligus mengqadha (mengganti) hutang puasa Ramadhan?
Dilansir oleh Tribunjogja.com, Wakil Sekretaris PWNU DIY Ustaz Muhajir mengatakan, untuk menggabungkan dua puasa dengan maksud mengqadha ada dua hukumnya dalam islam.
"Yang diperbolehkan yaitu mengqadha puasa yang hukumnya sunah dengan sunah. Sedangkan puasa wajib seperti Ramadan dilarang untuk mengqadhanya," jelasnya kepada Tribunjogja.com, pada Selasa (11/08/2020).
Baca: Sambut Tahun Baru Islam 2020, Ini Larangan dan Amalan Sunnah Bagi Umat Muslim pada Bulan Muharram
Pendapat Ustaz Muhajir pun diperjelas dalam fatwa Syabakah Islamiyah:
فإن من عليه صيام واجب من قضاء رمضان، أو من كفارة، أو نحو ذلك، فلا يصح له أن يجمعه مع صوم التطوع بنية واحدة، لأن كلاً من الصوم الواجب وصوم التطوع عبادة مقصودة مستقلة عن الأخرى، ولا تندرج تحتها، فلا يصح أن يجمع بينهما بنية واحدة
Artinya: ”Orang yang melaksanakan puasa wajib, baik qadha ramadhan, puasa kaffarah, atau puasa lainnya, tidak sah untuk digabungkan niatnya dengan puasa sunah. Karena masing-masing, baik puasa wajib maupun puasa sunah, keduanya adalah ibadah yang harus dikerjakan sendiri-sendiri. Dan puasa sunah bukan turunan dari puasa wajib. Sehingga tidak boleh digabungkan niatnya.” (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 7273)
Hal serupa pun, dijelaskan Mazhab Hambali yang lebih keras dalam menghukumi hal ini.
Halaman Selanjutnya ------------->