Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan pihak kepolisian telah mengantongi identitas pelaku yang diduga membunuh staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) Henri Jovinsky.
Namun, Kamal menyebut pihaknya memiliki kendala saat menangkap pelaku penyerangan Henri.
Alasannya, pelaku yang diduga lebih dari satu orang tersebut telah melarikan diri ke pegunungan di sekitar Yahukimo.
"Pelaku sudah teridentifikasi dan info mereka lari ke gunung," kata Kamal saat dihubungi, Minggu (16/8/2020).
Polda Papua, kata Kamal, telah turun tangan untuk menangani kasus tersebut.
Baca: Sebelum Meninggal, Henry Sempat Telepon Ibunya Mengabarkan Sudah Sampai di Yahukimo dengan Selamat
Bahkan, lanjut dia, penyidik direktorat reserse kriminal umum Polda Papua telah terbang langsung ke lokasi.
"Dirkrimum masih di Yahukimo," katanya.
Untuk diketahui, Henri seorang petugas KPU RI di Yahukimo, Papua meninggal dunia karena dianiaya orang tak dikenal.
Peristiwa tersebut menjadi pukulan berat bagi keluarga.
Ayah Henri, Sugeng Kusharyanto (54) hanya meminta keadilan untuk anaknya.
Ia ingin agar pelaku penganiayaan segera ditangkap dan diberikan hukuman yang setimpal.
Baca: Ini Kronologis Penusukan Staf KPU Kabupaten Yahukimo Hingga Tewas
"Tidak lebih, hanya minta keadilan. Pelaku penganiayaan Henri segera diberikan hukuman setimpal, sengaja atau tidak sengaja (saat melakukan penganiayaan)," katanya saat ditemui di rumah duka, Rabu (12/08/2020).
Pria berusia 54 tahun itu pun ingin tahu alasan pelaku melakukan penganiyaan hingga akhirnya anaknya meninggal.
"Kami hanya ingin mempertanyakan, apa niatnya sampai melukai dan menghabisi anak saya," sambungnya.