"Prosesnya adalah penaikan bendera tetap kami lakukan. Kami memutuskan di Istana sangat minimalis, artinya pengibar bendera dari Paskribraka hanya 3 orang, ditambah mungkin cadangan," ungkapnya, dikutip dari Setkab.
Tiga anggota akan bertugas untuk upacara kenaikan bendera dan tiga anggota untuk upacara penurunan. Sisanya, dua anggota cadangan.
Delapan orang tersebut diambil dari anggota Paskibraka yang menjadi cadangan pada tahun 2019 lalu. Delapan anggota tersebut yakni:
1. Indrian Puspita Rahmadhani (SMAN 1 Bireuen NAD)
2. I Gusti Agung Bagus Kade Sangga Eirav Adhita (SMAN 1 Mendoyo Bali)
3. Sudrajat Prawijaya (SMAN 4 Rejang Lebong Bengkulu)
4. Muhammad Arief Wijaya (SMAN 2 Kendari Sultra)
5. Muhammad Asri Maulana (SMAN 1 Kandangan Kab HSS Kalsel)
6. Sylvia Kartika Putri (SMA Sawasta Kartika 1-4 Pematang Siantar Sumut)
7. Dhea Lukita Andriana (SMAN 1 Ngunut Tulungagung Jatim)
8. Muhammad Adzan (MAN 2 Kota Bima NTB).
Suasana pemusatan latihan tahun ini pun berbeda dari tahun sebelumnya, lantaran jumlah anggota Paskibraka hanya berjumlah delapan orang.
Anggota Paskibraka asal SMAN 1 Bireuen, Aceh, Indrian Puspita Rahmadhani mengatakan, suasana pemusatan latihan tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya.
"Kalau latihan yang pasti jauh berbeda dari tahun lalu. Dulu bangun jam lima terus peregangan (pemanasan) sama-sama. Kali ini peregangan sendiri-sendiri, terus jaga jarak dua meter," kata Indri melalui keterangan tertulis Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Minggu (9/8/2020).