Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 tak membatasi kreativitas dan kemampuan kita dalam berkarya.
Hal tersebut terlihat dalam Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Senin (17/8/2020).
Penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran pandemi membuat upacara peringatan pada tahun ini tidak dihadiri secara fisik.
Namun, masyarakat tetap dapat menyaksikan kemeriahan HUT ke-75 Republik Indonesia melalui ruang virtual.
"Yang biasanya pada pukul sembilan pagi sudah ramai oleh kegiatan seni dan budaya di halaman Istana Merdeka, sekarang dipindahkan ke ruang virtual. Selain itu, biasanya ratusan peserta mengikuti upacara, sekarang hanya 20 peserta dan di mimbar kehormatan hanya 14 orang," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
Baca: Pimpin Upacara HUT ke-75 RI di Balai Kota Jakarta, Gubernur Anies Baswedan: Ini Saatnya Kita Bersatu
Meski demikian, rangkaian acara HUT ke-75 Republik Indonesia pada tahun ini tetap berjalan dengan khidmat dan tetap dipenuhi oleh antusiasme masyarakat.
Alokasi undangan virtual sebanyak 17.845 slot bahkan telah habis sebelum hari penyelenggaraan dan turut diikuti oleh para pendaftar yang berada di 33 negara lainnya.
Pihak Sekretariat Presiden membuka kurang lebih 15 ruang virtual bagi belasan ribu pendaftar tersebut.
Baca: Sekretariat Presiden Terima Rekor MURI Upacara HUT RI Secara Daring dengan Peserta Terbanyak
Masing-masing ruang tersebut dipandu pembawa acara profesional yang menyemarakkan suasana.
Sebelum upacara berlangsung juga digelar sesi kuis tanya jawab dengan hadiah yang telah disediakan panitia.
Selain itu, tiap-tiap ruang tersebut juga dihadirkan penilaian terhadap peserta dengan busana adat terbaik sebagaimana yang biasa dilakukan dalam upacara tahun-tahun sebelumnya.
Salah seorang peserta upacara virtual, Mochamad Azka Hanafi, misalnya, tampak mengenakan pakaian adat khas Sunda berupa baju salontreng lengkap dengan celana pangsi, ikat kepala, dan sarung.
Pria asal Garut tersebut termotivasi mengikuti upacara virtual untuk tetap menjaga rasa bangga menjadi anak bangsa Indonesia.
Baca: HUT ke-75 Republik Indonesia, Petugas Pemakaman DKI Jakarta Dapat Kado