News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Solo 2020

Isu Pasangan Boneka di Pilkada Solo, PKS: Kita Lihat Gagasan dan Kualitas Kerjanya Saat Kampanye

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mardani Ali Sera

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pengamat menyebut majunya calon independen Bagyo Wahyono-FX Supardjo alias Bajo dalam Pilkada Solo 2020 sebagai pasangan 'boneka'.

Menyikapi hal tersebut, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan telah mendengar perihal rumor tersebut.

Baca: PKS Ditinggal Sendirian di Pilkada Solo 2020, Ikut Pilih Gibran-Teguh atau Pasangan Bajo?

Hanya saja Mardani meminta semua pihak melihat gagasan dan kualitas kerja dari Bajo saat proses kampanye berlangsung.

"Saya dengar rumor itu. Tapi kita bisa lihat saat periode kampanye (terkait) gagasan dan kualitas kerjanya," ujar Mardani, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (24/8/2020).

Baca: Kasus Pembunuhan 1 Keluarga di Solo, Suami-Istri dan 2 Anaknya Tewas Mengenaskan

Menurutnya bencana demokrasi dapat dihindarkan apabila dalam Pilkada Solo 2020 mendatang terdapat lebih dari satu pasangan calon.

"Apapun jika Pilkada Solo dapat menghadirkan lebih dari satu pasang calon maka bencana demokrasi bisa kita hindarkan," kata dia.

"Tugas kita bersama menghadirkan demokrasi berkualitas di Pilkada Solo dan semua pilkada lainnya di Desember 2020, karena mahalnya momen dan biaya pilkada kali ini," imbuh Mardani.

Baca: Bursa Pilkada Solo: Gibran Bersiap, PKS Tak Tertarik, hingga Lampu Hijau Lawan Sulung Presiden

Sebelumnya, sejumlah pengamat berpandangan bahwa pencalonan pasangan Bagyo Wahyono dan FX Supardjo alias Bajo sebagai pasangan 'boneka' di Pilkada Solo 2020.

Hal itu karena salah satu paslon kuat yang sudah resmi maju yakni Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Jokowi akan menang mudah di Pikada Solo.

Sehingga, untuk melihat kesan bahwa proses Pilkada Solo berjalan demokratis dan tidak hanya calon tunggal, maka pasangan Bajo dibuat untuk 'melawan' Gibran.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini