TRIBUNNEWS.COM - Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19 mendukung rencana pembukaan bioskop yang dilontarkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Alasannya, pembukaan bioskop dinilai memberi kontribusi penting untuk masyarakat.
Terlebih menonton film di bioskop dapat membuat bahagia, hingga meningkatkan imunitas dalam tubuh.
Kendati memperbolehkan bioskop dibuka kembali, Satgas Covid-19 mengingatkan pembukaan tersebut perlu persiapan dan perhitungan yang matang.
Baca: Bioskop di DKI Jakarta Bakal Dibuka Lagi, Apa Persiapan Pengelola?
Sebenarnya rencana pembukaan bioskop tidak hanya kali ini saja terjadi, wacana yang sama juga pernah menyeruak pada pertengahan Juli lalu.
Namun, niat tersebut urung dilakukan lantaran kekhawatiran akan meningkatkan klaster kasus Covid-19 baru.
Beragam komentar pun datang dari masyarakat terkait 'wacana' pembukaan bioskop dalam waktu dekat ini.
Umumnya masyarakat menginginkan pembukaan bioskop terjamin aman dengan ketatnya aturan protokol kesehatan.
"Bioskop itu tempat umum yang bisa di kendalikan. Lebih bahaya ke restoran atau cafe daripada ke bioskop."
"Akses keluar masuknya itu bisa dibuat biar aman," ujar Salsabila (23) saat dihubungi Tribunnews, Kamis (27/8/2020).
Baca: Wishnutama Dukung Bioskop Dibuka di Tengah Pandemi, Ahli Epidemiologi: Bisa Tambah Risiko Penularan
Salsabila mendukung alasan pemerintah yang perlu membangkitkan industri ekonomi di tengah pandemi.
Terlebih, dibukanya kembali bioskop juga bisa mengurangi angka pengangguran.
"Apalagi industri film Indonesia juga lagi giat-giatnya. Sampai kapan mau nunggu? virus corona hilang juga ngga ada yang tau," imbuhnya.
Sedangkan Dinda (23) menilai pembukaan bioskop di tengah pandemi ini, masih mengkhawatirkan.
Sebab ia melihat jarang sekali protokol kesehatan di tempat umum, diterapkan secara baik dan sesuai standar.
Oleh karena itu, ia jusru khawatir pembukaan bioskop dapat menimbulkan klaster Covid-19 baru.
Baca: Saran Satgas Covid-19 Jika Bioskop di Jakarta Dibuka Lagi, Usia Penonton Dibatasi dan Dilarang Makan
"Sebenarnya setuju gak setuju. Harus melihat dulu terutama pada fasilitas protokol kesehatan yang memadai dan penerapannya yang ketat dan tegas," tutur Dinda.
Menurutnya, ada cara lain yang lebih aman bila masyarakat ingin menonton film, yakni seperti gelaran Cinedrive di Semarang, Jawa Tengah.
Namun solusi tersebut juga terbatas, karena tidak semua masyarakat memiliki kendaraan pribadi.
"Mikirnya sih lebih aman Cinedrive pakai mobil di parkiran luas seperti di Semarang, tapi nggak semua orang punya mobil," ungkapnya.
Baca: Polemik Pembukaan Bioskop: Dukungan Menpar Wishnutama hingga Potensi Munculnya Klaster Baru
Lain halnya dengan Tegar (24), ia jusru menyarankan agar pembukaan bioskop sebaiknya ditunda.
Alasannya, meski tren kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia akhir-akhir ini meningkat, namun keberadaan virus corona ini masih menghantui.
Ia pun merujuk pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebut penularan Covid-19 di ruangan tertutup dan berventilasi buruk sangatlah berisiko.
"Sebaiknya ditunda dulu karena memang masih ada Covid-19 disekeliling kita."
"Apalagi pakar menyebutkan penyebaran tercepat berada di ruangan bersuhu dingin dan tertutup," tambahnya.
Baca: Kembali Buka Bioskop dalam Waktu Dekat, Anies Baswedan: Korsel Selama Pandemi Bioskop Tak Ditutup
Diberitakan sebelumnya, pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan akan membuka kembali bioskop dalam waktu dekat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mewanti-wanti para pengelola bioskop untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat apabila bioskop kembali dibuka untuk publik.
Anies menegaskan Pemprov DKI tak segan menutup bioskop apabila ditemukan pelanggaran protokol kesehatan.
"Bila ada kegiatan bioskop yang nanti tidak mengikuti protokol kesehatan, maka langkah yang dilakukan DKI cukup sederhana."
"Yaitu menutup kegiatan usahanya," kata Anies dalam konferensi pers di kanal Youtube BNPB, Rabu (26/8/2020).
(Tribunnews.com/Maliana)