Zubairi beranggapan, motif ekonomi lebih kental terasa, alih-alih peningkatan imunitas kesehatan masyarakat di dalam wacana pembukaan bioskop ini.
Sebab, bila tujuan utama pemerinah adalah untuk meningkatkan imunitas yang diperoleh dengan cara menonton film, sebenarnya ada cara lain untuk mendapatkan imunitas tersebut.
"Olahraga minimal 150 menit per minggu, artinya 30 menit per hari atau satu jam per hari itu berarti tiga kali seminggu diimbangi dengan pola makan, konsumsi sayur dan buah-buahan," paparnya.
Namun, jika pemerintah bersikeras menjadikan kebahagiaan sebagai salah satu cara meningkatkan imunitas, maka ada pilihan lain bagi masyarakat untun menonton.
Baca: Pembukaan Bioskop Disebut Bisa Tingkatkan Imunitas, Ahli Epidemiologi : Tak Ada Hubungannya
Yakni dengan mengakses platform penyedia layanan film daring.
Dengan demikian, masyarakat tidak perlu datang ke bioskop untuk mencari kebahagiaan sehingga imunitas mereka meningkat.
Bamsoet sebut pembukaan bioskop bakal memperparah penularan Covid-19
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai penularan Covid-19 akan semakin parah bila bioskop kembali dibuka.
"Rencana tersebut dapat membuka peluang terjadinya klaster penularan baru Covid-19."
"Mengingat masih terus meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia," kata Bambang dalam ketarangan tertulis, Kamis, dikutip dari Kompas.com.
Pria yang akrab disapa Bamsoet itu mengatakan, bahwa pembukaan bioskop mestinya dilalukan setelah pemerintah bisa memastikan angka kasus Covid-19 mengalami penurunan signifikan.
Pasalnya, di antara penonton bisa saja terdapat orang tanpa gejala (OTG) yang berpotensi membawa virus corona sekalipun protokol kesehatan telah diterapkan.
Baca: Soal Bioskop Dibuka Kembali, Syarat yang Wajib Dipenuhi hingga Kekhawatiran Pakar Epidemiologi
Ditambah lagi, sirkulasi udara yang kurang baik di dalam bioskop karena merupakan ruangan kedap suara.
Untuk itu, Bamsoet meminta pemerintah untuk menggencarkan penelusuran kontak dan tes swab di wilayah-wilayah yang masih memiliki angka kasus Covid019 tinggi.