Selain membawa senjata mutakhir sekelas AIM 9X pesawat ini juga dapat mengusung AAMRAM untuk melepaskan rudal udara ke udara dengan jarak jangkau mencapai hingga 60 Nm atau sekitar 110 Km.
Sedangkan untuk rudal udara ke darat dilengkapi dengan pemandu laser JDAM untuk menghancurkan target dengan akurasi yang sangat tinggi.
Selain itu didukung pula dengan tampilan kokpit yang lebih futuristik di mana seluruh tampilan layar Multi Function Display sudah berwarna, kelengkapan fire control radar, dan penggantian radar APG-66 menjadi APG 68 V9 yang membuat kemampuan indera melihat pengguna nemiliki jarak jangkau yang lebih jauh dan deteksi yang lebih baik.
Pesawat yang telah selesai diupgrade dan dimodifikasi tersebut kemudian diserahkan oleh Kepala Proyek Falcon Star-eMLU Letkol Tek Jarot Sudarwanto kepada Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo di Lanud Iswahyudi Magetan pada Jumat (28/8/2020).
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI Fajar Adriyanto mengatakan setelah selesai diupgrade kemampuan pesawat tersebut telah meningkat secara signifikan.
"Setelah diupgrade pesawat F-16 ini sudah meloncat jauh dan bisa dikatakan termasuk tercanggih di kawasan sekitar Indonesia ini," kata Fajar dalam tayangan di kanal Youtube resmi TNI AU pada Jumat (28/8/2020).
Kepala Proyek Falcon Star e-MLU Letkol Tek Jarot Sudarwanto mengatakan program tersebut merupakan maskot penting bagi kemajuan TNI AU.
Hal itu karena upgrade atau modifikasi yang diterapkan mampu meningkatkan kemampuan tempur F-16 A/B dan memperpanjang pengabdian sebagai deterent power dalam menjaga kedaulatan NKRI di wilayah dirgantara.
"Selain modifikasi juga dilaksanakan upgrade beberapa bagian yakni sistem radar, sistem navigasi, layar control sistem, self defence, kelistrikan, dan perbaikan sistem lain oleh teknisi TNI AU," kata Jarot.
Dilansir dari Kompas.com Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional /Kepala Bappenas Suharso Monoarfa yang hadir secara langsung menyaksikan penyerahan tersebut mengatakan, upgrade pesawat F-16 merupakan salah satu cara untuk melengkapi alutsista dengan teknologi terbaru.
Dengan cara upgrade, pemerintah mampu menghemat anggaran.
“Anggaran untuk ini misalkan 10 sampai 12 juta dollar persatu pesawat. Bandingkan dengan membeli yang baru nilainya 90 juta,” kata Suharso.