Selain itu, lanjut Ganjar, muncul improvisasi pembelajaran dan penggunaan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS). Ada lagi guru yang membuka kelas dengan protokol kesehatan, atau guru mendatangi ke rumah.
Kemudian ada jalan keluar dengan mengurangi kurikulum dan lain-lain. Soal kuota juga misalnya, bagaimana Pemprov Jawa Tengah bergadengan tangan dengan Telkomsel dengan membagikan 700 ribu kartu perdana
"Dari sisi pemerintah juga dibutuhkan improvisasi dengan tetap tanpa melanggar UU agar sekolah jarak jauh juga tetap menyenangkan," jelas Ganjar.
Di lapangan, Ganjar menemukan hal-hal yang luar biasa juga. Misalnya di Semarang menemukan guru yang mengubah penyampaian pembelajaran yang tadinya menggunakan power-point menjadi menggunakan 3D. Artinya sisi lain pandemi ini adalah membuat guru juga berkembang.
Ganjar pun memotivasi bahwa pandemi Covid-19 ini semacam suntikan dan charging atau restorasi meiji dengan menutup diri masing-masing dan sarana penggemblengan sehingga ketika tahun depan vaksin sudah jadi sebagaimana disampaikan Menteri BUMN Erick Tohir maka semua pihak bisa berlari kencang.
"Selalu semangat dan terus mencari solusi," ungkap Ganjar memotivasi.
Diketahui, hadir dalam webinar pada Minggu malam ini (30/8), sebagai pembicara adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Dirjen Aplikasi dan Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani dan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Tengah Muhdi.
Sementara Walikota Semarang yang juga Ketua DPD TMP Jawa Tengah Hendrar Prihadi bertindak sebagai moderator.
Dibuka langsung oleh Ketua Umum TMP Maruarar Sirait, peserta Webinar ini banyak dihadiri oleh stakeholders pendidikan selain aktivis dan media.
Selain dihadiri para guru, juga dihadiri banyak orang tua dan murid dari banyak daerah di Indonesia. Bahkan anak kelas SD dari Magelang bernama Sesya pun diberi kesempatan bertanya kepada Nadiem Makarim.