Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Kejaksaan (Komjak) Barita Simanjuntak meminta Kejaksaan Agung RI memastikan kelengkapan dokumen yang hangus akibat insiden kebakaran ada cadangan datanya.
Apalagi, salah satu gedung yang terbakar adalah direktorat Jaksa Agung Muda Intelijen.
"Itu perlu setidak-tidaknya dalam inventarisasi terkait dokumen-dokumen mana yang sudah terbakar. Kemudian menelusuri kalau musnah Apakah ada backup-nya. Kalau tidak ada backup-nya bagaimana solusinya," kata Barita saat berbincang di Kantor Tribunnews.com, Jakarta, Jumat (4/9/2020).
Baca: Kejaksaan Agung Periksa Adik Jaksa Pinangki
Menurut Barita, direktorat Jaksa Agung Muda Intelejen terletak di lantai 3 di Gedung Kejaksaan Agung RI yang telah terbakar tersebut.
Ia menyampaikan tempat tersebut menyimpan sejumlah dokumen penting.
Di antaranya, dokumen daftar buron yang tengah diburu oleh Kejaksaan Agung RI hingga dokumen berkas perkara yang masih di dalam tahap penyelidikan.
Baca: Pengamat Nilai Revisi UU Kejaksaan Perkuat Posisi Kejaksaan Agung Sebagai Dominus Litis
"Ini yang perlu ditelusuri dokumen-dokumen intelejen tadi. Daftar buron juga ada di sana juga data intelijen yang masih penyelidikan. Kalau data yang sudah jadi berkas perkara itu kan aman karena ada di gedung JAM Pidsus dan JAM Pidum. Tapi yang masih penyelidikan itu tentu ada di intelejen," jelasnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan kelengkapan dokumen itu dianggap perlu untuk memastikan berkas perkara ataupun dokumen daftar buron tetap aman.
Baca: Kejaksaan Agung: Jabatan Jaksa Pinangki Tidak Ada Kaitan Dengan Tindakan Urus Fatwa MA Djoko Tjandra
Sebaliknya, kejaksaan agung RI juga diperlukan melakukan inventarisasi terkait dokumen-dokumen yang terbakar.
"Menurut kami, perlu diinventarisir dan disampaikan mana-mana yang musnah supaya orang-orang tidak ragu-ragu dan mendapatkan informasi yang akurat. Apalagi dokumen intelijen itu kan sangat penting. Karena berkaitan dengan proses penyidikan dan buron tadi," katanya.