Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Wikan Sakarinto menargetkan 80 persen lulusan pendidikan vokasi dapat terserap ke dunia industri.
Wikan mengatakan target tersebut dapat terealisasikan dengan program Link and Match antara pendidikan vokasi dengan dunia industri.
"Target kami 80 persen. Minimal 80 persen lulusan itu terserap ke industri. Sekarang ada 90 persen ada, 70 persen ada," ujar Wikan di Kantor Tribunnews.com, Selasa (8/9/2020).
Baca: Kemendikbud Beberkan Lima Syarat Link and Match Pendidikan Vokasi dan Dunia Industri
"Dengan lima paket pernikahan itu, minimal 80 persen terserap industri. Sisanya mungkin ke bisnis atau cari kerja lain," tambah Wikan.
Menurut Wikan, saat ini terdapat stigma bahwa lulusan sekolah vokasi bakal menjadi pengangguran.
Dirinya mengatakan anggapan ini dapat terbantahkan dengan peningkatan kompetensi siswa SMK melalui Link and Match antara pendidikan vokasi dengan dunia industri.
Baca: Presiden Ajak Pelaku Industri, UMKM, dan Sekolah Vokasi Manfaatkan Kawasan Industri Utara Jawa
"Kami lebih fokus pada SMK itu nanti akan kita dorong lebih link and match," tutur Wikan.
Melalui Link and Match ini, Wikan mengatakan lulusan SMK akan memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh industri.
"Kompeten artinya lulusan itu sudah berani bilang aku bisa apa, bukannya ini ijazahku. Kalau dia bilang ini ijazahku, itu artinya dia bilang aku sudah belajar apa," pungkas Wikan.