TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Boy Rafli Amar mengatakan, pihaknya bersama aparat penegak hukum tengah mendalami dugaan pelaku penyerangan Syekh Ali Jaber pada Minggu (13/9/2020) terafiliasi dengan kelompok terorisme.
Hal ini disampaikan Boy dalam rapat kerja terkait anggaran tahun 2021 dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/9/2020).
"Itu sementara yang terus kita dalami," kata Boy.
Boy mengatakan, pihaknya juga menyelidiki jejak digital pelaku penyerangan Syekh Ali Jaber.
Baca: Sosok Alfin Andrian, Tersangka Penusuk Syekh Ali Jaber: Lulusan SD hingga Klaim Gangguan Jiwa
Hingga saat ini, menurut Boy, informasi yang diterima dari keluarga menyebutkan bahwa pelaku memiliki gangguan jiwa selama lima tahun terakhir.
Namun, Boy mengatakan, BNPT dan aparat penegak hukum tidak percaya begitu saja meski ada bukti kejiwaan tersangka yang bermasalah dari sebuah rumah sakit di Lampung pada 2016
"Tentunya kita tidak percaya begitu saja, kita telah bersama-sama dengan aparat melakukan pendalaman lebih lanjut terutama berkaitan dengan masalah apakah yang bersangkutan benar-benar gila atau pura-pura gila," ujarnya.
Lebih lanjut, Boy mengatakan, saat ini tim sedang memeriksa psikologis pelaku penyerangan.
Sebelumnya diberitakan, polisi telah menangkap pelaku penusukan Syekh Ali Jaber.
"Pelakunya sudah ditangkap, masih kami dalami motifnya," kata Kapolsek Tanjung Karang Barat, AKP David Jackson saat dihubungi, Minggu (13/9/2020).
Syekh Ali Jaber yang menderita luka tusukan di bahu kanan telah menjalani perawatan di puskesmas setempat.
Saat ini Syekh telah dibawa ke hotel tempat dia menginap. Video penusukan Syekh Ali Jaber sendiri beredar luas di media sosial.
Syekh Ali Jaber ditusuk seorang pria berkaus biru di masjid Bandar Lampung, Minggu.
Dari video itu tampak pelaku masuk ke komplek masjid saat Syekh Ali Jaber sedang berbicang dengan dua jemaah di atas panggung.
Pemuda tersebut terlihat langsung berlari ke atas panggung dan menusukkan sebilah pisau ke arah perut sang ulama.
Syekh Ali Jaber mencoba menghindar, tetapi bahu kanannya terkena pisau hingga terluka.