News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak 2020

Sabtu Masuk Masa Kampanye, Cakada Boleh Gelar Konser Musik Virtual

Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mendagri Tito Karnavian saat memberi sambutan di acara Rapat Koordinasi Persiapan Pilkada Serentak secara virtual, Rabu (24/6/2020).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian masih memperbolehkan penyelenggaraan konser pada tahapan kampanye Pilkada 2020.

Namun, ia menegaskan penyelenggaraan konser musik yang diperbolehkan dalam hal ini adalah yang dilakukan secara virtual.

“Sabtu besok, masuk masa kampanye, konser dan lain-lain saya minta nggak ada.
Boleh konser, boleh musik, tapi virtual. (Konser) fisik, tidak (boleh)," kata Tito dalam
Rakor Penyelenggaraan Pilkada secara virtual, Selasa (22/9).

Sebelumnya eks Kapolri itu pernah mengungkapkan keberatan aturan Komisi Pemilihan
Umum (KPU) yang memperbolehkan konser saat kampanye Pilkada 2020.

Oleh karena itu pihaknya membuat surat langsung kepada KPU terkait keberatan tersebut.

"Saya tidak setuju ada rapat umum, konser apalagi, saya tidak sependapat maka saya
membuat surat langsung ke KPU," kata Tito.

Ia menegaskan kerumunan yang melibatkan massa banyak di setiap tahapan pemilihan
kepala daerah (Pilkada), terutama saat kampanye harus dibatasi.

"Apapun bentuknya, harus dibatasi semaksimal mungkin," katanya.

Baca: Lebih Penting Kemanusiaan, Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni Dukung Penundaan Pilkada 2020

Kemendagri merasa keberatan jika ada kerumunan massa, namun bukan berarti secara
umum ia melarang atau membatasi semua kerumunan.

Karena menurutnya itu akan menguntungkan petahana Pilkada dan akan membuat non-petahana merasa dirugikan.

"Non petahana tentu ingin popularitas dan elektabilitasnya naik. Maka diberikan ruang
yang disebut rapat terbatas," kata Tito.

Tito mendorong adanya kampanye yang dilakukan secara virtual atau daring, seperti
yang diusulkan Ketua MPR Bambang Soesatyo.

Hal itu menurutnya akan menjadi peluang untuk event organizer kampanye dalam mengadakan konser secara virtual.

“Nah, memang ada hambatan yang tidak memiliki saluran komunikasi yang baik, tapi
ada RRI ada TVRI yang bisa tembus dan di beberapa daerah hijau masih bisa dilakukan
kampanye terbatas," kata Mendagri.

Baca: Pilkada 2020 Buka Opsi Adanya TPS Keliling

Plh Ketua KPU RI Ilham Saputra mengatakan pihaknya siap menghapus rapat umum
atau konser dari kegiatan yang diperbolehkan dalam Peraturan KPU selama menjadi
komitmen bersama antara pemerintah, DPR, dan penyelenggara Pemilu.

KPU akan memastikan pelaksanaan kampanye itu bisa dilakukan secara virtual.

"Tadi disampaikan bahwa rapat-rapat umum atau pertemuan konser ditiadakan, kalau ini
menjadi komitmen bersama, KPU siap kalau kemudian memastikan seluruh kampanye
dilakukan via daring," ujar Ilham.

Namun demikian, Ilham kembali menegaskan pengaturan mengenai rapat umum dan
konser dalam Pilkada masih ada dalam UU Pilkada. Pada undang-undang tersebut masih memperbolehkan kampanye secara fisik.

"Tentu ada konstruksi UU yang masih memperbolehkan pertemuan-pertemuan tersebut
dengan menggunakan UU 10/2016," kata Ilham.

Baca: Jubir Satgas Covid-19: Aktivitas di Pilkada 2020 yang Undang Kerumunan Massa Tak Bisa Ditoleransi

Sementara itu, bakal calon Bupati Karawang periode 2020-2025 Cellica Nurrachadiana
menanggapi pernyataan KPU RI yang membolehkan konser musik pada kampanye
Pilkada.

Cellica mengaku masih pikir-pikir untuk menggelar konser musik saat
kampanye nanti.

Sebab, ia khawatir hal itu bakal melibatkan banyak orang dan menjadi potensi
penyebaran Covid-19.

"Kita sih harus taat pada aturan. Kalau kira-kira hanya virtual kita
lakukan. Kalau melibatkan banyak orang menjadi peluang penyebaran Covid-19,
kayaknya enggak," ucap Cellica.

Kecuali, kata Cellica, jika konser musik tersebut digelar secara virtual.

Sehingga, tak berpotensi menimbulkan kerumunan dan tatap muka.

Cellica yang maju pada Pilkada Karawang 2020 berpasangan dengan Aep Saepullah itu mengaku lebih memilih bersilaturahmi langsung dengan masyarakat maupun tokoh-
tokoh masyarakat.

Meskipun pertemuan tersebut terbatas hanya 20 orang, namun menurutnya lebih efektif
ketimbang dengan eforia secara berlebihan.

Cellica-Aep diketahui sempat ditegur Menteri Dalam Negeri RI lantaran ada arak-arakan saat mereka mendaftar sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Karawang ke KPU Karawang.

Atas teguran itu, Cellica meminta maaf dan berjanji kejadian serupa tak akan terulang.(Tribun Network/mam/ras/kps/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini