News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jejak Langkah Jenderal Gatot Nurmantyo, Dulu Jadi Panglima Jokowi, Kini Mengkritik Pemerintah

Penulis: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gatot Nurmantyo.

TRIBUNNEWS,COM, JAKARTA - Mantan panglima TNI di periode pertama jabatan Presiden Jokowi, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo belakangan kerap melontarkan kritik terbuka kepada pemerintah.

Setelah menyinggung soal adanya RUU HIP (Haluan Ideologi Pancasila), baru-baru ini Gatot mengungkap bahwa pencopotan dari jabatan Panglima TNI karena sempat mengeluarkan perintah menonton film G30S/PKI. Hal ini ia ucapkan dalam sebuah video Youtube milik Harsubeno Point.

"Saat itu salah seorang sahabat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberikan peringatan. Ia meminta agar menghentikan perintah tersebut apabila tidak ingin dicopot dari jabatan sebagai Panglima TNI," ujarnya.

Baca: Gatot Nurmantyo Dinilai Pakai Cara Basi Mainkan Gaya Politik Playing Victim Raih Simpati Publik

"Saya bilang terima kasih, tapi di situ saya gas karena ini adalah benar-benar berbahaya. Dan memang benar-benar saya diganti," ujar Gatot.

Pernyataan ini sontak membuat heboh, meski belakangan Gatot sendiri membantah bahwa dirinya dicopot karena nobar film PKI tersebut.

Hubungan dengan Jokowi

Hubungan Gatot dan Jokowi dulu bisa dibilang "dekat".  Bahkan dulu Jokowi memilihnya ketimbang memberikan "jatah rotasi" Panglima TNI yang harusnya "jatah" TNI AU yang ketika itu dipimpin Marsekal Agus Supriyatna.

Gatot bahkan kerap mendamping Jokowi untuk safari ke sejumlah pasukan elite TNI ketika ibu kota Jakarta sedang panas dilanda demo anti-Ahok.

Gatot bahkan menyebut ada demo yang dirancang oleh pihak asing dan bertujuan untuk menggulingkan Presiden Joko Widodo.

"Demo menuntut Ahok dihukum itu karena hati nurani dan pemerintah sudah berikan instruksi. Tapi pasti ada demo lagi. Saya yakin didesain dari luar. Tujuannya tiada lain, diselubungi apa pun juga pasti tujuannya itu untuk menggulingkan RI 1," kata Gatot kala itu.

Namun perlahan hubungan keduanya sempat dikabarkan merenggang. Entah dari mana awalnya, namun Gatot yang sempat menemui massa 411 ketika Presiden Jokowi tidak hadir, ketika itu ditafsirkan memiliki kedekatan dan "membela" Aksi 212.

Kemudian, sang panglima dinilai kembali melakukan manuver ketika mengeluarkan pernyataan soal adanya pembelian 5.000 pucuk senjata di luar instansi TNI. Pernyataan Gatot banyak menuai kritik. 

Hingga akhirnya menjelang diganti, Gatot merombak 85 jajaran perwira di tubuh TNI. Langkah tersebut dinilai tidak etis, mengingat struktur personil TNI selayaknya dibentuk oleh sosok yang bakal menggantikan jendral bintang empat tersebut, yakni Marsekal Hadi Tjahjanto.

Baca: Menyangkal Dicopot Karena Putar Film G30S/PKI, Gatot Nurmantyo: Itu Persepsi Publik

Jadi deklarator KAMI

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini