"Tapi sudah ada gambaran yang akan bergabung dengan kita, tokoh-tokoh besar yang punya agenda kepentingan sektoral mereka yang jadi isu nasional dan internasional," papar Agung ketika dihubungi, Rabu (9/9/2020) lalu.
"Dari (mantan) pimpinan KPK, ada. Ada juga dari Walhi, contoh begitu. Ada juga mantan KPU, mantan kepolisian, dan ada juga mantan tentara, ada mantan Panglima," sambung Agung.
Tribunnews,com mendapatkan sejumlah nama-nama itu namun beberapa diantaranya belum berkenan diekspos.
Selain itu, kata Agung, beberapa tokoh yang saat ini ada di dalam Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), turut akan bergabung dalam partai yang digagas Amien Rais.
"Mereka minta kepada pak Amien dan kita. Kalau mau bergabung bukan sekadar mengejar politik jangka pendek atau sesaat, tapi ada agenda besar yang kita perjuangkan bersama. Yang menarik sama mereka, oke tapi pemberantasan korupsi jadi agenda besar partai baru ini," tutur Agung.
Agung Mozin membenarkan bahwa Amien mendirikan partai baru setelah kecewa dengan kepengurusan PAN yang dipimpin Zulkifli Hasan.
Catatan Tribunnews.com, selain Agung Mozin loyalis Amien Rais lainnya yang pindah dari PAN lalu membentuk Partai Ummat antara lain, Chandra Tirta Wijaya, Putra Jaya Husin dan Muhammad Asri Anas.Chandra merupakan politikus asal Palembang, pernah menjadi anggota DPR RI dari PAN.
Putra Jaya Husin merupakan pendiri PAN dan pernah menjadi anggota DPR dari PAN. Muhammad Asri Anas politikus asal Sulawesi, mantan Wasekjen PAN dan Ketua DPW PAN Sulbar serta pernah jadi anggota DPD RI 3 periode.
Pindah partai
Bagaimana reaksi para petinggi PAN?
Akankah Partai Ummat akan jadi saingan PAN di Pemilu 2024?
Wakil Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi menyakini tidak ada perpindahan secara massif dari kader PAN ke Partai Ummat bentukan Amien Rais.
Menurut Viva, kader maupun pengurus PAN memiliki rasionalitas politik dan berakal sehat, sehingga akan tetap istiqomah serta cinta terhadap partai berlambang matahari putih.
"Jika ada anggota yang keluar dari PAN dan ikut Partai Ummat, itu hanya sebagian kecil saja, non signifikan. Tidak bedol desa," ujar Viva kepada wartawan, Jakarta, Kamis (1/10/2020).