TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah menargetkan bisa menyediakan sebanyak 36 juta vaksin pada kuartal IV tahun ini.
Airlangga Hartarto menjelaskan, pemerintah menargetkan vaksinasi untuk 160 juta orang dengan jumlah total kebutuhan vaksin mencapai 320 juta hingga 370 juta.
"Target vaksinasi untuk 160 juta orang dan kebutuhannya antara 320 s.d. 370 juta vaksin."
"Ini akan diberikan untuk usia produktif (19-59 tahun) atau sekitar 60% dari total penduduk."
"Pemerintah akan mengupayakan percepatan penyediaan vaksin, dengan tahapan direncanakan bisa tersedia 36 juta vaksin di Q4-2020; 75 juta vaksin di Q1-2021; 105 juta vaksin di Q2-2021; 80 juta di Q3-2021; dan 80 juta di Q4-2021," terang Airlangga dikutip dari ekon.go.id.
Baca: Menko Airlangga Sebut Pilkada Tidak Berkaitan dengan Naiknya Kasus Covid-19
Ketua Umum DPP Partai Golkar ini juga menjelaskan bahwa vaksin tersebut akan diutamakan untuk Tenaga Kesehatan (Medis dan Paramedis) sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19.
Selanjutnya juga kepada TNI, Polri, Satpol PP dan aparat penegak hukum di lapangan, serta pasien dengan Komorbid (Penyakit Penyerta), Peserta BPJS PBI dan masyarakat umum lainnya.
Disiapkan fasilitas Kesehatan sebanyak 10.134 Puskesmas, 2.877 RS/Klinik Pemerintah (Kementerian/ TNI/ Polri/ Pemda) dan Swasta, serta 49 KKP (Karantina Kesehatan) di wilayah kerja.
"Pemerintah juga menyiapkan SDM Vaksinator sebanyak 23.145 Nakes (Puskesmas) dan logistiknya, baik sarana penyimpanan, distribusi, pelatihan, dan pedoman oleh Kementerian Kesehatan," jelas Airlangga.
Airlangga juga menyinggung terkait pelaksanaan Pilkada.
Airlangga mengatakan pelaksanaan Pilkada tidak secara langsung berhubungan dengan peningkatan kasus.
Menurutnya yang mempengaruhi peningkatan kasus adalah komitmen untuk patuh terhadap penerapan protokol kesehatan.
Hal ini terbukti bahwa 2 (dua) daerah yang tidak melakukan Pilkada (Aceh dan DKI Jakarta) mengalami peningkatan kasus yang cukup tinggi.
"Oleh karena itu, Pemerintah terus mendorong Operasi Yustisi untuk meningkatkan kedisplinan masyarakat agar terus bisa dijaga."
"Kampanye 3M yaitu Memakai Masker, Menjaga Jarak, dan Mencuci Tangan juga terus digencarkan," sambungnya.
Pemerintah pun mendorong bahwa untuk Pilkada ini diharapkan akan ada sirkulasi dana, baik itu dari calon-calon yang mengikuti Pilkada maupun dana penyelenggaraan pilkada oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).
Jumlahnya sekira 25-26 triliun rupiah, sehingga akan berkontribusi menggerakkan ekonomi di daerah.
Baca: Airlangga Hartarto: Pilkada Serentak 2020 Momentum Kandidat Adu Gagasan & Terobosan Tekan Covid-19
Baca: Airlangga Hartarto: Pemulihan Ekonomi Indonesia di Masa New Normal Mengarah Positif
Pemulihan ekonomi Indonesia ke arah yang positif
Diwartarakan Tribunnews.com sebelumnya, Airlangga Hartarto mengatakan memasuki masa new normal, pemulihan ekonomi Indonesia telah menunjukkan perbaikan ke arah yang positif.
Hal ini terlihat dari penguatan berbagai indikator seperti penguatan indeks pasar modal dan apresiasi nilai tukar rupiah, perbaikan PMI manufaktur, kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen, dan pertumbuhan penjualan ritel.
Hal tersebut disampaikan Airlangga Hartarto saat memberikan sambutan pada acara Konferensi Pertama Mekanisme Konsultasi Belt and Road Antar Partai Politik China-Indonesia yang digelar secara virtual di Jakarta, Senin (28/9/2020).
Airlangga Hartarto mengatakan dengan modal ketahanan ekonomi yang lebih baik dibandingkan banyak negara lain di dunia dan perbaikan berbagai indikator utama, pemerintah Indonesia optimis dengan langkah-langkah yang akan dilakukan, dapat mencegah perekonomian terkontraksi lebih dalam lagi dan mempercepat pemulihannya.
"Pemerintah Indonesia telah menyiapkan strategi, dan menetapkan berbagai kebijakan dan program, untuk tetap menggerakkan ekonomi, menjaga sumber penghasilan masyarakat, namun dengan tetap mengedepankan kepatuhan terhadap protokol kesehatan," ujarnya.
Baca: Airlangga: Kini Angka Kesembuhan Covid-19 Setara dengan Global
Baca: Adakan RAKORPIM Komite PC-PEN, Airlangga Sampaikan Beberapa Poin Yang Akan Dibahas
Airlangga juga mengungkapkan Indonesia dapat mengambil pelajaran dari China, meskipun tidak selalu dapat disamakan kondisinya, China berhasil menekan kasus dengan efektif sekaligus dapat mencapai pemulihan ekonomi dengan cepat.
"Terbukti China mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif di kuartal II lalu sebesar 3,2 persen," katanya.
Pada bagian lain, konsep "Belt and Road Initiatives" yang diluncurkan oleh China, menurut Airlangga Hartarto, banyak negara yang tertarik untuk bekerja sama.
Bagi Indonesia, konsep ini sejalan dengan konsep yang dikembangkan oleh Pemerintah Indonesia, yaitu Poros Maritim Dunia.
"Bagi Indonesia, konsep ini adalah upaya kami untuk memperkuat persatuan Indonesia, sekaligus meningkatkan dan mensejahterakan rakyat Indonesia," katanya.
(Tribunnews.com/Fajar/Hasanudin Aco)