TRIBUNNEWS.COM - Berwisata di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru tetap dapat dilakukan asalkan masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Hal inilah yang membuat industri perhotelan masih bisa bernapas di tengah pandemi.
Melansir Tribunnews, Jumat (2/10/2020), Deputi Bidang Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya memaparkan hampir seluruh destinasi wisata dan pelaku wisata di seluruh Indonesia telah menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability).
Penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE di sektor pariwisata, salah satunya hotel, penting memperkuat kepercayaan masyarakat. “Sehingga sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa kembali bergerak, produktif, namun tetap aman dari Covid-19," kata Nia.
Maka, untuk tetap menarik kunjungan tamu dan wisatawan, banyak hotel sudah mengedepankan penerapan protokol kesehatan. Ada pula yang menerapkan inovasi protokol kesehatan. Salah satunya adalah Hotel Tentrem.
Sebagai salah satu hotel populer di masyarakat, Hotel Tentrem merilis inovasi baru dalam memaksimalkan pencegahan virus Covid-19 bagi para tamu hotel, yakni dengan memanfaatkan teknologi ultraviolet melalui sinar ultraviolet tipe C (UVC) dari lampu LED (Light Emitting Diode).
Melansir BBC, Jumat (24/4/2020), radiasi sinar UVC dapat menghancurkan materi genetik dari bakteri dan virus dan mencegah partikel virus memperbanyak diri. Science Daily juga menyebutkan pengembangan LED ultraviolet mampu mendekontaminasi permukaan virus Corona.
Atas dasar ini, Hotel Tentrem Semarang dan Hotel Tentrem Yogyakarta mengaplikasikan penggunaan LED bermuatan UVC sejak awal September 2020. Tujuannya adalah untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 yang menurut beberapa penelitian berpotensi menular lewat droplet yang tersebar oleh transmisi udara (airborne).
“Tak hanya membuat penyesuaian pada prosedur standar operasional, Hotel Tentrem Yogyakarta dan Hotel Tentrem Semarang juga melakukan pengamanan ekstra, memastikan keselamatan tamu, melalui penggunaan teknologi ultraviolet untuk mensterilkan udara sehingga terbebas dari virus dan bakteri. Sinar UV yang digunakan adalah jenis lampu ultraviolet C,” kata Direktur Utama Sido Muncul sekaligus pemilik Hotel Tentrem, Irwan Hidayat.
Pemasangan lampu UVC pada sistem pendingin untuk sterilisasi
Irwan menjelaskan, penggunaan lampu UVC dimodifikasi melalui pemasangan di jalur pendingin udara seperti AC.
“Penerapan teknologi lampu UVC di Hotel Tentrem adalah dengan menempatkannya di dalam AC atau saluran udara seperti ventilasi, terutama di bagian central Air Handling Unit dan Fan Coil Unit (FCU) yang ada di setiap kamar. Jadi, lampunya bukan sekadar asal dipasang,” ungkap Irwan.
Dikarenakan manusia tak boleh terpapar sinar UVC, Irwan menjamin keamanan tamu dan staf hotel dengan hanya mengaktifkan UVC selama dua hingga tiga jam di tiap ruangan, yang dilakukan untuk mensterilisasi virus dan bakteri di beragam tempat ketika kosong.
Beberapa tempat hotel yang disterilisasi menggunakan radiasi lampu UVC yakni setiap kamar dan area publik seperti lobi, restoran, ruang pertemuan, kids playground, pusat kebugaran dan spa.
“Lampu UVC diletakkan pada unit sistem pendingin udara dan diatur sedemikian rupa sehingga pendaran sinarnya tidak terinteraksi dengan makhluk hidup. Setelah itu baru diambil (dilepas) lagi,” ungkap Irwan,
Modifikasi lampu UVC di sistem pendingin untuk mensterilkan permukaan dan udara sudah diakui. “Biasanya digunakan di rumah sakit, di bagian farmasi, laboratorium, di ruang operasi, untuk mensterilkan alat medis,” sambung Irwan.
Hal tersebut sejalan dengan inovasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang mengembangkan alat sterilisasi dan disinfeksi ruang isolasi pasien Covid-19 dengan mobile robot yang juga memanfaatkan sinar UVC.
Terobosan untuk meningkatkan keamanan pelanggan
Manajemen Hotel Tentrem berinvestasi sebanyak Rp 3,6 miliar untuk membeli kurang lebih 1.100 unit lampu UVC dari merek dagang terkenal. Satu unit lampu UVC digunakan selama 15.000 jam, setelah itu harus diganti.
Biaya investasi yang tak sedikit itu adalah upaya Hotel Tentrem agar aktivitas sektor pariwisata tetap menggeliat di tengah pandemi. Menurutnya, keselamatan masyarakat tetap yang utama.
“Ini salah satu upaya kami mengamankan masyarakat agar tidak takut bepergian dan bekerja. Hidup mesti berlanjut. Jika aktivitas ekonomi mandek, itu jauh akan lebih berbahaya,” ungkap Irwan.
Irwan berharap pemasangan teknologi lampu UVC dan segenap protokol kesehatan lainnya dapat membuat masyarakat dapat tetap beraktivitas dengan tenang, terutama ketika beristirahat di hotel.
“Kami berharap, tamu tetap dapat menikmati saat-saat yang menentramkan selama berada di Hotel Tentrem dengan rasa aman,” pungkas Irwan.
Sebagai informasi, setiap cabang Hotel Tentrem sudah mengetatkan prosedur ekstra sejak awal pandemi Covid-19, seperti mewajibkan penggunaan masker, sterilisasi setiap ruangan, menghapus pelayanan buffet saat sarapan, dan membatasi kapasitas tamu hingga 50 persen.
Penulis: Bardjan/Editor: Dana Delani