TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi menilai para pelajar madrasah dan santri harus memiliki literasi keuangan yang baik.
Zainut mengatakan literasi keuangan dapat ditanamkan dalam pendidikan di madrasah maupun pondok pesantren.
"Saatnya sejak dini generasi muda pelajar kita harus mulai dikenalkan terhadap literasi keuangan yang baik melalui gemar menabung, hemat dan bersahaja," ujar Zainut dalam sambutannya pada acara Bulan Inklusi Keuangan 2020 yang disiarkan channel Youtube OJK TV, Senin (5/10/2020).
Zainut Tauhid mengatakan Kemenag telah melakukan program untuk penanaman literasi keuangan kepada siswa madrasah dan santri.
Kemenag juga mendukung program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) yang telah diluncurkan sejak bulan Agustus lalu.
“Kemenag mendukung program Satu Rekening Satu Pelajar atau Kejar dengan produk tabungan Simpanan Pelajar Konvensiolan atau Simpanan Pelajar Syariah untuk memudahkan pelajar madrasah, santri, maupun pelajar pada satuan pendidikan keagamaan lainnya dalam menabung," kata Zainut.
Kampanye ini, menurut Zainut sangat penting untuk mewujudkan kepemilikan rekening untuk pelajar madrasah, santri pesantren dan pelajar pada satuan pendidikan keagamaan.
"Program itu juga telah digunakan untuk mendukung penyaluran bantuan program Indonesia pintar atau bagi dua juta pelajar madrasah, santri, pesantren dan pelajar pada satuan pendidikan agama lainnya dan juga bantuan sosial lainnya seperti beasiswa dan lain sebagainya," ungkap Zainut.
Dirinya meminta agar orang tua serta guru turut dalam membantu penanaman literasi keuangan kepada anak-anaknya.
"Bapak dan ibu guru dan orang tua siswa mari bekerja sama dalam menanamkan kebiasaan menabung dan hidup hemat pada siswa madrasah, santri, dan satuan pendidikan keagamaan lainnya sejak usia dini," pungkas Zainut.