TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini gelombang tinggi pada Kamis, 8 Oktober 2020.
Gelombang tinggi 2.5 - 4.0 meter berpotensi terjadi di sejumlah perairan Indonesia.
Di antaranya yaitu Selat Malaka, Perairan Barat Pulau Simeulue – Kepulauan Mentawai, Perairan Enggano - Bengkulu, dan Perairan Barat Lampung.
Dikutip dari laman resmi maritim.bmkg.go.id, pusat tekanan rendah 1006 hPa terjadi di Laut Cina Selatan.
Pola angin di wilayah Indonesia umumnya dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan 5 - 25 knot.
Kecepatan angin tertinggi pun terpantau di Perairan Barat Kepulauan Mentawai, Selat Sunda bagian Selatan, Perairan Selatan Banten, dan Perairan Merauke.
Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
Baca: Peringatan Dini BMKG Kamis, 8 Oktober 2020: Waspada Cuaca Ekstrem di 24 Wilayah
Berikut potensi tinggi gelombang pada Kamis (8/10/2020), dilansir Tribunnews.com daripeta-maritim.bmkg.go.id:
Area Perairan dengan Gelombang Sedang (1.25 - 2.50 m):
Area Perairan dengan Gelombang Tinggi (2.50 - 4.0 m):
1. Selat Malaka
2. Perairan Barat Pulau Simeulue – Kepulauan Mentawai
3. Perairan Enggano - Bengkulu
4. Perairan Barat Lampung
5. Samudera Hindia Barat Sumatera
6. Selat Sunda bagian Selatan
7. Perairan Selatan Pulau Jawa
8. Samudera Hindia Selatan Banten hingga Jawa Timur
9. Laut Natuna Utara
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG di 33 Kota, Rabu 7 Oktober 2020: 11 Kota Diperkirakan Turun Hujan di Siang Hari
Untuk itu diimbau untuk memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, seperti:
- Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m)
- Kapal tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m)
- Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m)
- Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan Tinggi gelombang di atas 4.0 m).
Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)