TRIBUNNEWS.COM - Politikus PDI Perjuangan, Aria Bima tanggapi aksi dua fraksi di DPR RI, Partai Demokrat dan PKS yang menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Seperti yang diketahui, 7 dari 9 fraksi di parlemen selain Demokrat dan PKS mendukung pengesahan UU Cipta Kerja.
Dilansir TribunWow.com, Aria Bima mengaku sudah tidak kaget ketika Demokrat dan PKS melakukan sikap penolakan.
Baca juga: M Qodari Sebut Hal Biasa Demokrat dan PKS Walk Out Tolak UU Cipta Kerja: Coba Misal Golkar atau PKB
Baca juga: Aria Bima Sindir Demokrat yang Walk Out saat Pengesahan UU Cipta Kerja: Latihan Interupsi sama PDIP
Dirinya pun mengatakan bahwa sikap yang dilakukan oleh Demokrat dan PKS merupakan sebuah drama yang basi.
Pernyataannya tersebut disampaikan dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam 'tvOne', Kamis (8/10/2020).
Aria Bima menilai sikap Demokrat dan PKS yang menolak Omnibus Law Cipta Kerja hanya karena faktor kondisional bukan karena prinsip.
"Drama politik gaya PKS dan Demokrat ini sudah basi, kalau Omnibus Law itu diterima mungkin dia enggak jadi juga menolak," ujar Aria Bima.
"Maksud saya mau nolak atau tidak kita harus hormati, tetapi kalau menolak karena prinsip kalau menerima karena prinsip," jelasnya.
Terlepas dari UU Cipta Kerja dinilai yang kurang dipahami dari segi prosedur dan substansi oleh masyarakat, Aria Bima meminta kepada Demokrat maupun PKS untuk tidak lantas memanfaatkan situasi apalagi jika sampai melakukan provokasi.
"Kemudian ada hal-hal yang memang pemahaman prosedur dan substansi mungkin sedikit kurang dipahami," katanya.
"Tapi kalau kemudian dikontraskan bahwa Omnibus Law anti wong cilik, mendukung pengusaha, saya kira kita butuh jangan terlalu prematur menolak, hindari sikap-sikap provokasi," jelasnya.
Baca juga: Sikap Prabowo Dipertanyakan seusai Gerindra Dukung UU Cipta Kerja, Dahnil Ungkap Kesehatan Menhan
Lebih lanjut, dikatakan Aria Bima bahwa harusnya PKS dan Demokrat bisa membantu untuk meluruskan andai memang banyak hoax yang bermunculan terkait UU Cipta Kerja.
Ia menilai lebih salah lagi ketika PKS hanya berdiam atau bahkan ikut membenturkan isu-isu yang tidak benar tersebut.