News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

UU Cipta Kerja

Deretan Aktivis yang Dikabarkan Ditangkap Atas Dugaan Penyebaran Hoaks UU Cipta Kerja

Penulis: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penjara

TRIBUNNEWS.COM -- Pengesahan Undang-Udang Cipta Kerja menciptakan banyak penolakan di masyarakat.

Aksi demo terjadi di mana-mana, bahkan banyak yang berakhir dengan anarkis.

Tak kalah serunya, perang pendapat di media sosial juga terjadi.

Bahkan berita bohong dikabarkan berseliweran dan dianggap memprovokasi masyarakat.

Baca juga: Hari Ini FPI Gelar Aksi Tolak UU Cipta Kerja, Polisi Terjunkan 500 Personel dan Rekayasa Lalu Lintas

Baca juga: Temui Demonstran Tolak UU Cipta Kerja, Ganjar Malah Ajak Nyanyi Dangdut: Ini Demo yang Sangat Tertib

Baca juga: Prabowo sebut 80 Persen Kepentingan Buruh Sudah Diakomodasi dalam UU Cipta Kerja

Kepolisian RI pun tak tinggal dia. Polri dikabarkan menangkapi para aktivis.

Terbaru, deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Syahganda Nainggolan yang dikabarkan diamankan polisi pada Selasa (13/10/2020) dinihari tadi.

Para aktivis yang dikabarkan ditangkap adalah, Videlya Esmerella (Aktivis perempuan Makassar), Khairi Amri (Ketua KAMI Sumut), Kingkin Anida (Penulis, Mantan Caleg PKS), Anton Permana (Penulis) dan Syahganda Nainggolan.

Berikut sosok mereka:

1. Videlya Esmerella (Aktivis perempuan)

Videlya Esmerella (36), akun Twitter @videlyae yang karena diduga menyebar berita bohong terkait Undang-Undang Cipta Kerja.

Videlya Esmerella ditangkap karena dianggap sebarkan hoaks tentang UU Cipta Kerja

Videlya sering menulis artikel di Kompasiana.

Ia ditangkap oleh Mabes Polri karena ianggap telah menyebar berita hoaks karena mengunggah twit berisi 12 Pasal Undang-Undang Cipta Kerja.

2. Khairi Amri (Ketua KAMI Sumut)

Khairi Amri adalah Ketua Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Pengunjuk rasa melemparkan kembali gas air mata ke aparat kepolisian saat aksi menolak pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law di depan Gedung DPRD Sumut, Medan, Kamis (8/10/2020). Aksi demontrasi dari berbagai lembaga di Medan tersebut berujung bentrok dengan aparat kepolisian. TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)

Setelah ditangkap, Khairi langsung dinyatakan sebagai tersangka ujaran kebencian.

Ia dengan tegas menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja.

Kapolda Sumatera Utara, Martuani Sormin, menjelaskan, selain Khairil, seorang lagi juga diamankan polisi terkait penyebaran hoaks dan telah dijadikan tersangka.

3. Kingkin Anida (Aktivis perempuan)

Kinkin Anida adalah seorang ustazah, penulis dan aktivis kemanusiaan pernah menjadi caleg PKS.

Kingkin Anida (istimewa)

Ia dikabarkan ditangkap pada Sabtu (10/10/2020).

Dikabarkan oleh anaknya, Izhar Lubis dalam di media sosial, Kingkin dijempt oleh polisi berpakaian preman.

Kingkin diakui menolak omnibus law dan memposting suaranya di facebook.

Ia kemudian diamankan polisi karena dituduh menyebarkan hoaks.

4. Anton Permana (Penulis)

Anton Permana, Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Anton Permana dikabarkan ditangkap pada Minggu malam (11/10/2020).

Ia Ditangkap terkait dengan dugaan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Anton Permana, salah satu alumni Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LVIII Lemhanas Tahun 2018 adalah seorang pengamat politik.

Ia juga sering menulis artikel yang tajam.

Salah satunya berjudul “Bubarkan BPIP, Waspada Penyebaran Pancasila Cita Rasa Komunis”.

5. Syahganda Nainggolan

Syahganda Nainggolah adalah Anggota Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Ia dikabarkan diambil oleh polisi pada Selasa (13/10/2020) dini hari.

Pengamat Politik Syahganda Nainggolan saat menjadi bintang tamu dalam kanal YouTube realita TV, Sabtu (7/3/2020). (YouTube realita TV)

Tuduhannya, salah satu cuitan di twitter dianggap menyiarkan berita bohong dan atau menyiarkan kabar tidak pasti atau kabar yang berlebihan.

Selain seorang aktivis, Syahgada adalah pengamat politik yang sering mengkritik kebijakan pemerintah.

Salah satunya adalah kebijakan pemerintah yang mengendurkan lockdown di saat pandemi Covid-19.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini