Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan ada indikasi aksi kerusuhan 13 Oktober 2020 telah direncanakan.
Bahkan ada modus baru yang dipakai perusuh.
Kepolisian mendapati ada pihak yang menjadi pengantar logistik makanan serta batu untuk para pelajar membuat kericuhan.
Beberapa kendaraan pribadi juga telah dideteksi pihak kepolisian.
Yusri menyebut pemanfaatan ambulans sebagai kendaraan pengantar logistik bagi perusuh jadi salah satu modus baru.
Tujuannya supaya mereka punya mobilitas bebas tanpa terdeteksi.
Baca juga: 10 Pelajar yang Diamankan Saat Demo UU Cipta Kerja 8 Oktober di Jakarta Dinyatakan Positif Corona
"Semua masih kita dalami. Tetapi memang dropping makanannya ada. Ada kendaraan-kendaraan yang sudah kita deteksi, nah ini modus baru lagi sekarang ini. Ada yang menggunakan kendaraan ambulans yang bebas bergerak ini. Ada juga kendaraan pribadi sudah terdeteksi semuanya," ungkap Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (14/10/2020).
"Mereka menyiapkan makanan semuanya. Bahkan ada indikasi menyiapkan alat-alat batu untuk demonstrasi, pelemparan-pelemparan," tuturnya.
Baca juga: Inikah Alasan Fadli Zon Beda Pendapat dengan Prabowo Soal UU Cipta Kerja?
Pihak kepolisian kata dia masih terus mendalami temuan-temuan yang didapatkan di lapangan untuk bisa dikembangkan.
Yusri tak menutup kemungkinan hasil pendalaman terhadap pelajar yang saat ini diamankan berujung pada temuan bukti kuat dan penetapan tersangka.
"Ini kita lakukan pendalaman. Tapi yang didalami, akan kita lakukan pendalaman lagi. Seperti kemarin. Apakah mungkin akan ada yang tersangka? Mungkin saja. Tapi kita lihat sambil berjalan," kata dia.
Penampakan mobil ambulans
Kini, mobil ambulans tersebut berada di Gedung Jatanras Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.