News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

1 Tahun Pemerintahan Jokowi

Setahun Jokowi-Ma'ruf Amin, Pengamat : Program Prioritas Ambyar Total Akibat Covid-19

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden terpilih Joko Widodo beserta istri, Wakil Presiden terpilih Maruf Amin beserta Istri dan Wakil Presiden ke 10 dan 12 Jusuf Kalla beserta istri saat berfoto bersama pimpinan MPR seusai acara Sidang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Masa Jabatan 2019-2024 di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2019). Sidang Paripurna MPR dengan Agenda Tunggal Pengucapan Sumpah dan Pelantikan Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia dan Ma'ruf Amim sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia terpilih periode 2019-2024. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin memasuki periode 1 tahun menjabat sejak dilantik pada 20 Oktober 2019, lalu.

Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menjabarkan sejumlah pandangan terkait kinerja Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Menurut Adi, pertama, banyak progran prioritas pemerintah di tahun pertama 'ambyar' total karena badai pandemi Covid-19 yang melanda Tanah Air.

"Misalnya mimpi pindah ibu kota. Corona telah menghancurkan semua sektor kehidupan," kata Adi Prayitno saat dihubungi Tribunnews, Selasa (20/10/2020).

Baca juga: Setahun Pemerintahan Jokowi-Maruf, Simak Pernyataan Kontroversial Soal Covid-19 hingga Prediksinya

Kedua, kata Adi, banyak kebijakan pemerintah yang menimbulkan pro-kontra sehingga kerap diprotes oleh masyarakat.

Bahkan, terkesan pemerintah melawan arus besar suara publik.

"Misalnya kisruh revisi UU KPK, banyak yang berharap Pilkada ditunda, dan soal UU Omnibus Law," tambahnya.

Ketiga, lanjut Adi, bagaimana peran Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang terbatas.

Bahkan, terkesan dibatasi sebatas urusan agama dan sosial.

Baca juga: Catatan 1 Tahun Jokowi-Maruf: Diganggu Covid, Kontroversi UU Ciptaker hingga Kerabat Ikut Pilkada

Adi menilai, peran Wapres Ma'ruf belum maksimal untuk urusan lain seperti ekonomi, politik, dan hukum.

"Ke depan wapres mesti diberikan proporsi lebih untuk memimpin perubahan, "harapnya.

Lalu, Keempat, kekuatan politik pemerintah cukup powerfull karena dukungan penuh parlemen dan partai politik.

"Bahkan, agenda politik pemerintah yang mulus meski selalu diprotes publik," jelas Adi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini