TRIBUNNEWS.COM - Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo memberikan evaluasi dengan menggunakan data terkait kinerja satu tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Hal tersebut seperti yang disampaikannya saat hadir dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC), Selasa (20/10/2020).
"Setahun pemerintahan Jokowi tentunya kami harus menyampaikan dengan jernih bahwa kelebihan pemerintahan saat ini adalah optimis meskipun hal itu perlu perhitungan yang lebih matang," ujar Deklarator dari Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) tersebut.
"Sehingga tidak terkesan melampaui kemampuan seperti yang dikatakan Pak Moeldoko," lanjutnya.
Pihaknya mengatakan sebuah fakta bahwa negara Indonesia sedang mengalami kondisi luar biasa lantaran adanya pandemi virus corona (covid-19).
Gatot mengatakan adanya hal itu, membuat suatu permasalahan kompleks.
Baca juga: Kasus Penganiayaan Polisi Saat Demo, Tiga Relawan KAMI Jabar Jadi Tersangka
Baca juga: 1 Tahun Pemerintahan Jokowi, Isu Reshuffle Kabinet Menyeruak Lagi
Oleh karenanya pihaknya melakukan analisa data komprehensif guna melakukan kontruksi untuk menyelamatkan Indonesia.
Satu di antaranya terkait data pertumbuhan ekonomi, dari 2014 flat, dan 2019 hingga 2020 itu mengalami penurunan, terlebih lagi dengan adanya Pandemi Covid-19.
"Dan saya perkirakan di tahun 2021 akan lebih turun lagi, maka benar-benar harus mempunyai kiat untuk menanganinya dengan sungguh-sungguh karena ini mencemaskan," lanjutnya lagi.
Selanjutnya tentang kemiskinan, di mana pihaknya mengatakan sejak tahun 1996 mengalami penurunan, namun dua tahun terakhir bahkan sebelum pandemi covid-19 kemiskinan meningkat.
Dan dirinya memperkirakan kemungkinan terburuk bahwa tingkat kemiskinan akan semakin meningkat dengan adanya Covid-19.
Sesuai data yang dibacakannya, jumlah orang miskin di Indonesia pada 2019 sebelum wabah, mencapai 91,90 juta orang.
"Selanjutnya masalah fiskal, analisa kami terhadap APBN terkait defisit anggaran sejak tahun 2015 sebenarnya sudah terjadi defisit yang sangat besar saya mengetahui sendiri."
Selain itu Gatot juga membahas soal utang, di mana sejak tahun 2015 ada peningkatan utang hingga hingga 2 kali lipat dari akumulasi seluruh presiden yang ada dari sejak Bung Karno sampai dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Totalnya ada Rp 2.400 Triliun, sedangkan sekarang sudah mencapai hampir Rp 6.000 Triliun.
"Utang sudah 4 kali lebih jumlahnya dari pendapatan negara ini, dan ini benar-benar memerlukan perhatian yang sangat serius, karena dibalik utang yang sangat tinggi ternyata cadangan devisa tidak meningkat jadi kurs rupiah akan tertekan," ujarnya.
Sementara itu diberitakan Tribunnews.com sebelumnya Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ormas Projo juga turut serta memberikan suaranya untuk satu tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
"Projo melihat kinerja Kabinet tidak maksimal, kurang greget," kata Sekretaris Jenderal Projo Handoko, Selasa (20/10/2020).
Setahun pemerintahan periode kedua Presiden Joko Widodo dihadapkan pada ujian berat.
Kondisi ini seharusnya dimaknai sebagai peluang bagi Kabinet untuk menunjukkan militansi dengan gebrakan yang extraordinary untuk mengatasi keadaan.
Projo mengingatkan bahwa hasil survei terbaru tentang kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah kurang menggembirakan.
Presiden Joko Widodo bahkan pernah menyampaikan kekecewaannya terhadap kinerja kabinet dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Projo menilai kerja-kerja extraordinary jajaran kabinet seperti harapan Presiden Joko Widodo belum sepenuhnya dilakukan.
"Presiden belum merevisi penilaiannya bahwa kinerja sejumlah menteri pada masa pandemi ini tidak extraordinary," kata Handoko.
Projo sebagai ormas pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo mengharapkan ketegasan, kecepatan kerja, serta ketepatan komunikasi publik dari para anggota Kabinet Indonesia Maju.
Untuk itu para menteri diminta fokus bekerja untuk kepentingan masyarakat supaya segera bebas dari kungkungan pandemi Covid-19 dan bangkit dari resesi.
"Jangan ada kepentingan selain kepentingan seluruh bangsa dan rakyat. Jangan khianati kepercayaan Rakyat kepada Jokowi," ujarnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 1 Tahun Pemerintahan Jokowi, Projo Sebut Kinerja Kabinet Tidak Maksimal
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Lusius Genik Ndau Lendong)