TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Fachrul Razi menyampaikan duka mendalam atas wafatnya ulama terkemuka di Suriah, Mufti Agung Damaskus, Syekh Muhammad Adnan Al-Afyouni yang wafat, pada Kamis (22/10), setelah mobil yang dikendarainya meledak akibat bom yang dipasang di kendaraannya.
“Kami tentu sangat berduka atas wafatnya Syekh Muhammad Adnan Al-Afyouni. Insya Allah beliau syahid. Selama ini, beliau dikenal sebagai ulama yang sangat moderat,” tutur Menag di Jakarta, Jumat (23/10).
Ia menuturkan, jalinan kerjasama Indonesia dan Suriah selama ini sangat baik, utamanya dalam penguatan moderasi beragama.
"Banyak mahasiswa Indonesia yang belajar di Suriah," sambung dia.
Baca juga: Presiden Suriah Bashar Assad: Perang di Suriah Belum Berakhir, White Helmets Itu Teroris
Baca juga: Pemerintah Suriah Dirikan RS Sementara untuk Pasien Covid-19 di Komplek Olahraga Damaskus
Baca juga: AS dan Proksinya Terang-terangan Menjarah Emas Hitam Suriah
Menag juga mengecam tindakan teror bom yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai agama dan kemanusiaan
“Itu jelas tindakan tidak bertanggung jawab. Saya sangat mengecam pengeboman itu. Itu tidak bisa dibenarkan atas alasan apapun,” tegas Menag.
Pada November 2018, Syekh Muhammad Adnan Al-Afyouni pernah berkunjung ke Kementerian Agama, bertemu Menteri Agama.
Pertemuan saat itu membahas rencana kerjasama pengkaderan da’i.
Dalam kesempatan itu, Syekh Adnan mengapresiasi masyarakat muslim Indonesia yang dapat menjaga stabilitas keamanan di tengah krisis kemanusiaan yang saat ini banyak menerpa negara-negara Timur Tengah.