Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Dave Laksono meminta pemerintah RI menarik dubesnya di Paris, jika Presiden Perancis Emmanuel Macron kembali berulah.
Hal tersebut disampaikan Dave menyikapi pernyataam Macron yang tidak melarang karikatur Nabi Muhammad SAW dan menyebut Islam sedang mengalami krisis dinilai bukan bentuk terhadap Islamofobia.
"Kalau memang Presiden Macron mengulangi hal yang sama, pemerintah Indonesia bisa mempertimbangkan pemanggilan dubesnya di Paris," kata Dave kepada wartawan, Jakarta, Senin (2/11/2020).
Baca juga: Kritik Strategis Jokowi Terhadap Islamophobia Perancis
Menurut Dave, penarikan dubes RI pasti ada dampaknya terhadap kedua negara, sehingga ketika diputuskan harus sudah siap dengan risiko ke depan.
Apalagi, jumlah perusahaan asal Prancis di Indonesia cukup banyak mencapai 200 perusahaan.
"Ada perusahaan yang tutup dan berpotensi mem-PHK karyawan. Kita udah siap belum?" ucap Dave.
Selain menarik dubes dari Paris, kata Dave, langkah menghentikan impor minyak dan gas (migas) dari Perancis, juga dapat dipertimbangkan ke depannya.
"Itu benar-benar berdampak langsung ke Perancis. Tapi ini dapat dilakukan, jika Macron kembali mengulangi hal yang sama," papar politikus Golkar itu.
Namun, Dave menyakini Macron tidak akan meneruskan pernyataannya yang menyinggung umat muslim, apalagi di Perancis turut bergejolak menyikapi pernyataannya.
"Saya yakin juga Macron tidak akan menarik ucapan atau meminta maaf, akan tetapi dia juga tidak akan meneruskan ucapannya. Apalagi ada Pilpres Amerika, perhatian dunia dan masyarakat Perancis akan terfokus kepada itu," tuturnya.