News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Mirip di Indonesia, Pilpres AS Belum Usai Tapi Sudah Ada yang Klaim Menang dan Ngomong Curang

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(COMBO) Kombinasi foto file yang dibuat pada tanggal 15 Oktober 2020 ini menampilkan Presiden AS Donald Trump (kiri) berjalan ke Marine One setelah berbicara kepada pers saat ia meninggalkan Gedung Putih di Washington, DC, pada 14 Oktober 2020, dan kandidat Presiden dari Partai Demokrat sekaligus mantan Wakil Presiden Joe Biden menyampaikan sambutan pada acara mobilisasi pemilih di Cincinnati, Ohio, pada 12 Oktober 2020

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Pemilihan presiden (Pilpres) di Amerika Serikat (AS) hari ini, Rabu (4/11/2020), menyedot perhatian dunia tak terkecuali di Indonesia.

Pilpres yang diadakan di negara demokratis.

Sama seperti di AS yang menganut sistem demokratis, Pilpres di Indonesia juga kerap menyedot perhatian dunia.

Selain karena Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar dunia, Pilpres di Indonesia disebut-sebut sangat sulit pelaksaannya karena mencakup wilayah yang sangat luas.

Nah, ternyata Pilpres di AS dengan Indonesia ada kesamaannya.

Setidaknya bisa dilihat dari ulah dan tingkah laku para politikusnya.

Ngomong curang

Perhitungan suara di Pilpres AS 2020 belum usai namun Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump mencuit di twitter bahwa pilpres kali ini berlangsung curang.

Cuitan Trump itu pun diberikan peringatan oleh Twitter.

Cuitan itu ditengarai memberikan informasi yang tidak benar.

Trump menulis akan memberikan pernyataan dalam waktu dekat. "Kemenangan besar," tulisnya Rabu (4/11/2020).

Baca juga: BREAKING NEWS: Donald Trump Sebut Joe Biden Curangi Pilpres AS

Setelah menuliskan pengumuman itu, Trump kembali mencuitkan sebuah pernyataan, yang mengarah ke kemenangan pada Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020.

"Kami naik (menang) besar, tapi mereka mencoba mencuri (mencurangi) pemilihan. Kami tidak akan pernah membiarkan mereka melakukannya. Suara (pemilih) tidak dapat diberikan setelah Polls ditutup," tulisnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini