TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Prof Kusnandi Rusmil berharap dalam waktu satu minggu, uji klinis vaksin Covid-19 kepada para relawan bisa selesai semua.
"Tinggal nanti yang disuntik itu diikuti selama enam bulan sama kita, mau
dilihat dampaknya" kata Kusnandi dalam dialog MNC Trijaya bertajuk Pengenalan Vaksin (Tak Kenal Maka Tak Kebal), Kamis (5/11).
Adapun Kusnandi mengatakan, sebanyak 1.620 orang telah disuntik pada tahapan pertama.
Tahap penyuntikan kedua jumlah 1.540 orang.
"Memang dari 1.620 itu ada yang drop out 14 orang, 7 orang
pindah kerja karena ini ada orang dewasa, dan 7 orang karena sakit flu dan lainnya, sehingga tidak bisa ikut yang kedua," katanya.
Baca juga: Satgas Covid-19 Ungkap Perlunya Evaluasi Terhadap Operasional Laboratorium di Seluruh Indonesia
Ribuan orang yang disuntik vaksin Covid-19 tersebut, dikatakan Kusnandi, cenderung sedikit jumlahnya yang mengalami keluhan seperti panas pada badan dan bengkak-bengkak.
"Saya sudah melakukan ini, vaksin tetanus itu panasnya jauh lebih besar. Jadi relatif tak begitu panas dan nyeri dibanding waktu vaksin yang dahulu," pungkasnya.
Dikatakan Kusnandi, sekarang vaksin Covid-19 memasuki uji klinis fase ketiga.
Beberapa negara melakukan hal serupa terkait vaksin ini.
"Nanti semua itu dibandingkan, antara Indonesia, Uni Emirat Arab, Turki, dan Brasil. Nanti WHO yang menentukan. Kalau hasilnya bagus, nanti bisa diperjualbelikan," pungkasnya.
Kemarin, berdasar data di situs resmi covid19.go.id, pasien terkonfirmasi sebanyak 4.065 orang, sehingga total kasus positif Covid-19 sebanyak 425.796 orang.
Angka tambahan ini seperti diketahui meningkat ketimbang pada hari Rabu kemarin yang mencapai 3.356 kasus.
Data tersebut juga menunjukkan penambahan kasus sembuh yang lebih tinggi dari kasus harian positif, mencapai 3.860 pasien sembuh.
Adapun total kasus sembuh sebanyak 357.142 orang.
Baca juga: Ada Penurunan Testing Saat Akhir Pekan dan Hari Libur, Satgas Covid-19: Laboratorium Perlu Dievalusi