TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menganugerahi gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh negara, bertepatan dengan Peringatan Hari Pahlawan pada Selasa (10/11/2020) mendatang di Istana Negara, Jakarta.
"Upacara penganugerahan gelar pahlawan nasional di Istana Negara pada tanggal 10 November dengan inspektur upacara Presiden RI. Ada enam calon penerima gelar pahlawan tahun 2020, Insya Allah tidak ada perubahan ya," kata Menteri Sosial Juliari P Batubara melalui Konferensi Pers 'Jelang Peringatan Hari Pahlawan 2020' secara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Kemensos RI, Jumat (6/11/2020).
Juliari menyebut, penganugerahan dan pemilihan calon pahlawan nasional ini telah melalui pertimbangan dari Kementerian Sosial dan Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
Sebelumnya, Kementerian Sosial menerima usulan setidaknya 20 nama untuk diberikan gelar pahlawan nasional. Setelah disaring dari 20 nama itu akhirnya keluar 6 nama.
Adapun rincian keenam tokoh tersebut yang pertama adalah Jenderal Pol. (Purn.) Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo.
Baca juga: Presiden Jokowi akan Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional Kepada 6 Tokoh
Ia merupakan Kapolri pertama. Pada 29 September 1945, Presiden Soekarno menunjuk Soekanto menjadi Kapolri.
Saat itu, ia ditugasi oleh Presiden Soekarno mengubah mental kepolisian kolonial di seluruh wilayah RI dan mengemban seluruh fungsi kepolisian yang terpecah pada masa pendudukan Hindia-Belanda.
Sebagai Kapolri pertama awal karier Soekanto tak terlalu mulus. Ia harus memulai jabatan barunya dari nol.
Tanpa kantor, tanpa staf, dan tanpa punya wewenang formal karena tugasnya hanya melanjutkan Hoofd van de Dienst der Algemene Politie.
Selama 14 tahun menjabat, Soekanto dikenal sebagai sosok yang visioner, disiplin, jujur, dan konsisten dalam membangun Polri.
Setelah purna-tugas, pada masa Orde Baru, Soekanto ditunjuk oleh Presiden Soeharto untuk menjadi Dewan Pertimbangan Agung bersama 11 orang lainnya hingga diberhentikan dengan hormat pada 23 Maret 1978.
Belakangan nama Soekanto juga diabadikan sebagai nama Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Pahlawan kedua adalah Sultan Babullah dari Provinsi Maluku Utara. Ia merupakan sultan teragung dalam sejarah Ternate dan Maluku.
Penguasa ke-24 Kesultanan Ternate di Kepulauan Maluku ini dikenal karena berhasil mengusir Portugis dan membawa kesultanan tersebut ke puncak kejayaan di akhir abad ke-16.