TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plt Juru Bicara Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri menyebut Nanang Farid Syam akan membuka usaha mandiri.
Nanang--penasihat Wadah Pegawai KPK--diketahui telah mengajukan pengunduran diri untuk tanggal 16 Desember 2020.
"Informasi yang kami terima karena akan membuka usaha mandiri," kata Ali saat dikonfirmasi, Jumat (13/11/2020).
KPK, kata Ali, berharap agar Nanang tetap berada di komisi bersama para pegawai lainnya untuk berjuang memberantas korupsi.
"Namun demikian jika hal tersebut menjadi pilihan pegawai tentu kami hargai," kata dia.
KPK pun mendorong para alumni lembaga antirasuah tetap memegang nilai integritas dan menularkan sikap antikorupsinya dimanapun mereka berada.
Salah satu pegawai KPK angkatan pertama itu pun telah buka suara terkait pengunduran dirinya. Nanang merasa sudah 'mencapai garis akhir' di KPK.
"Kalau alasan kan bisa 1001 alasan. Saya merasa sudah finish saja. Ibarat orang berlari sudah sampai tujuan. Jadi, bisa jadi perspektif tujuan kan macam-macam. Saya merasa apa yang saya jalani sudah cukup, mungkin saya membutuhkan rel baru untuk berlari lagi," kata Nanang, Jumat (13/11/2020).
Baca juga: Nanang Farid Syam Ungkap Alasannya Mundur Setelah 15 Tahun Mengabdi di KPK
Namun lebih jauh, Nanang tak menepis ketika pengunduran dirinya dari KPK dikaitkan dengan perubahan di lembaga antirasuah itu. Perubahan yang dimaksud ialah berlakunya Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019.
"Tapi pada dasarnya kalau saya termasuk yang sejak awal mempersoalkan perubahan UU KPK itu. Jadi, 2019 akhir kita juga sudah merenung sama-sama dengan teman-teman, kemudian kita berikhtiar setahun berjalan. Ternyata saya kira ini bukan tempat saya. Karena mungkin ekspektasi saya terlalu tinggi," ucapnya.
Nanang mengatakan, belum menemui pimpinan KPK untuk membicarakan hal ini. Namun, ia tetap mengirimi pimpinan surat terkait pengunduran dirinya.
"Saya kira kalau ke pimpinan mungkin enggak (bertemu), ya, karena bagi mereka kan pengunduran diri pegawai hal biasa. Kita sudah lihat respons mereka dengan pegawai sebelumnya. Dan saya bukan tipikal orang yang harus melakukan itu (pamit) ke mereka. Tapi saya secara formal tetap izin keluar ini ke pimpinan ditujukan surat," ujarnya.
Saat ini, sembari menunggu 16 Desember 2020, Nanang masih menyelesaikan pekerjaannya sebagai pegawai Direktorat PJKAKI KPK. Usai itu, ia mengaku belum memiliki rencana melanjutkan karirnya di mana.
"Iya karena saya exit-nya 16 Desember, jadi tunaikan dulu kewajiban-kewajiban, tentu administrasi apa yang menjadi tanggung jawab saya selesaikan dulu. Memang kalau saya tipikal belum merencakan sesuatu atau saya juga melamar ke mana-mana. Udah paling main dulu sama anak," tutur Nanang.