TRIBUNNEWS.COM - Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, memberikan dukungan atas langkah Pangdam Jaya, Mayjen Dudung Abdurrahman, yang menurunkan baliho pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.
Sikap Panglima TNI itu disampaikan oleh Kapuspen TNI, Mayjen Achmad Riad.
Menurut Kapuspen, Panglima TNI memang tidak mengeluarkan perintah untuk melakukan pencopotan baliho Rizieq Shihab.
Hal itu karena pencopotan baliho itu merupakan teknis operasional yang bisa diputuskan oleh Pangdam.
Baca juga: TNI Sudah Turunkan Hampir 900-an Spanduk dan Baliho Bergambar Rizieq Shihab di Wilayah DKI
Pangdam memiliki tanggung jawab mengambil suatu tindakan atas dasar pertimbangan situasi di lapangan.
"Tentunya Panglima TNI akan mendukung semua tindakan yang dilakukan atas dasar pertimbangan di lapangan tersebut," kata Kapuspen sebagaimana dikutip dari rilis resmi TNI AD, Senin (23/11/2020).
Tidak adanya perintah pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab juga dibenarkan oleh Dudung.
Menurut Dudung, pencopotan baliho dan semacamnya itu cukup diselesaikan oleh Pangdam.
Pencopotan baliho itu sama dengan kegiatan lainnya seperti pembagian masker, bakti sosial, yang tidak harus mendapat perintah langsung dari Panglima TNI.
Baca juga: Pangdam Jaya Mayjen Dudung Mengaku Banyak Seniornya di TNI Dukung Pencopotan Baliho Rizieq Shihab
Namun demikian, kegiatan-kegiatan itu tetap harus dilaporkan ke Panglima TNI.
"Tetapi, setelah kegiatan pasti saya laporkan kepada Panglima TNI dan harus diketahui oleh Panglima TNI," ujar dia.
Adapun soal penurunan baliho Rizieq Shihab, Dudung mengklaim telah melakukannya sesuai prosedur dan ketentuan.
Proses penurunan baliho awalnya sudah dilakukan oleh Pol PP dengan Polri dan kemudian dengan TNI.
Penurunan Baliho sudah dilaksanakan sejak dua bulan yang lalu dan sudah diturunkan sebanyak 338.
Kemudian dari pihak FPI mendemo dan memerintahkan untuk Pol PP memasang kembali.
Menurut Pemerintah daerah, pemasang baliho tidak sesuai ketentuan, tidak bayar pajak, kemudian kalimat-kalimatnya juga ada yang tidak bagus mengundang keresahan pada masyarakat.
Intinya adalah tidak sesuai ketentuan oleh Muspida, lalu ditertibkan
“Kita laksanakan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, dikedepankan Polisi Pamong Praja (Pol PP) karena Pol PP yang menjalankan Peraturan Gubernur pemerintahan di wilayah,” pungkas Pangdam Jaya.
Kata Pangdam Jaya soal Kiriman Karangan Bunga
Di depan Markas Kodam Jaya, Jakarta Timur tampak puluhan karangan bunga sebagai bentuk dukungan kepada Kodam Jaya khususnya terhadap Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman.
Karangan bunga tersebut tampak berasal dari sejumlah kelompok masyarakat yang mendukungnya.
Namun, ia justru merasa heran dengan antusiasme masyarakat atas tindakannya yang ramai diperbincangkan publik akhir-akhir ini.
Tindakan tersebut adalah perintahnya mencopot baliho bergambar Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dan perkatannya tentang pembubaran FPI beberapa waktu lalu.
Dudung mengatakan padahal ia hanya menjalankan tugasnya sebagai Panglima Kodam Jaya karena Satpol PP sudah kewalahan menangani hal tersebut.
"Kalau menurut saya, saya tidak layak lah menerima ucapan atau dukungan seperti itu."
"Yang jelas saya melaksanakan tugas saja seyogyanya saya sebagai Panglima Kodam Jayakarta."
"Saya juga tidak mengira seperti itu, tidak juga mengharapkan seperti itu. Biasa saja. Makanya loh kok sampai sebegitunya antusiasme masyarakat," kata Dudung di Makodam Jaya, Senin (23/11/2020) seperti diberitakan Tribunnews.com.
Baca juga: Pria Ini Tantang Pangdam Jaya: Silakan Copot Baliho Habib Rizieq, Besok Gua Pasang Lagi
Selain itu, ia mengungkapkan selama ini juga mengikuti pro kontra terkait keputusannya tersebut.
Sambil tertawa ia mengatakan pro kontra adalah hal yang biasa.
Ia pun menertawakan pihak-pihak yang mencoba merekayasa tindakan dan perkataannya terkait FPI.
"Ada yang pro ada yang kontra, saya biasa saja. Banyak yang mendukung, banyak yang istilahnya merekayasa juga, ah saya biarkan saja. Kehidupan seperti itu," kata Dudung tersenyum.
Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI, Dudung Abdurachman, buka suara terkait pernyataan pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, yang menyinggung TNI dan Polri.
Baca juga: Mayjen Dudung : yang Mengkritik Tidak Tahu Cerita Penurunan Baliho
Dudung justru menanggapi dengan berterimakasih atas hujatan-hujatan yang disampaikan oleh Rizieq.
Menurutnya, sebagai orang yang dianggap habib, maka seharusnya bertindak dan memberi ucapan yang baik.
Hal itu disampaikan Dudung saat menjawab pertanyaan wartawan setelah apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).
"Hujatan-hujatan HRS kepada TNI dan Polri, kalau katanya sebagai imam besar, kalau dibilang sebagai kiai atau habib, karena habib atau kiai itu selalu hatinya baik. Jadi kalau ucapan tidak baik, bukan habib namanya itu. Saya ini orang Islam juga," kata Dudung.
(Tribunnews.com/Daryono/Gita Irawan)