News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penangkapan Terduga Teroris

Azis Syamsuddin Apresiasi Densus 88 Tangkap Teroris Ahli Rakit Bom Taufik Bulaga

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Suasana kediaman SUL di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Pidada, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, Minggu (8/11/2020). SUL adalah satu dari empat orang yang diamankan Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Lampung, Sabtu (7/11/2020).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin mengapresiasi kerja Densus 88 yang berhasil menangkap Taufik Bulaga (TB) alias Upik Lawanga terduga pelaku perakit bom di hotel JW Marriot dan Hotel Ritz Carlton di Lampung.

"Apa yang telah dilakukan oleh Densus 88 memberikan rasa aman bagi rakyat Indonesia. DPR pun meminta untuk segera mencari dan menangkap DPO terorisme lainnya yang kerap mengganggu keamanan Republik Indonesia," kata Azis kepada wartawan, Sabtu (28/11/2020).

Azis berharap, Densus 88 untuk selalu berkoordinasi dan bersinergi dengan lembaga terkait seperti Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Baca juga: Sosok Upik Lawanga Pentolan Teroris yang Ditangkap di Lampung, Ahli Merakit Bom Murid Dr Azhari

Dan terus berupaya mengantisipasi terjadinya terorisme dengan melakukan pendekatan sosial budaya.

"Ini penting bagi kita untuk menyosialisasikan kepada masyarakat tentang ancaman terorisme dengan pendekatan budaya," ujar Azis.

Azis menambahkan, Indonesia memiliki Pancasila sebagai dasar dan falsafah bangsa yang telah dipilih dan diformulasikan oleh pendiri bangsa.

"Untuk itu, Pancasila telah menjadi hal final yang harus dipahami dengan baik dan benar dalam merekatkan bangsa," ucapnya.

Ancaman terorisme, sambung Azis, menjadi hal yang rentan bagi bangsa Indonesia.

Terlihat dari beberapa pengalaman yang telah terjadi di wilayah Indonesia dan membawa bencana bagi kemanusiaan dan kerugian lainnya.

"Saya pun mengingatkan tentang lone wolf yang berarti seseorang akan mudah terpapar radikalisme yang berujung pada tindakan terorisme diakibatkan seringnya melihat atau menonton ajakan atau provokasi lewat media sosial atau internet," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini