Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA— Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan sangat mungkin bisa mencapai target meningkatkan perolehan suara minimal 15 persen pada Pemilu 2024.
Apalagi PKS melakukan sejumlah perubahan termasuk pada Logo partai.
Hal itu disampaikan Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (30/11/2020).
“PKS sangat mungkin bisa mencapai target itu, apalagi perubahan-perubahan dilakukan oleh PKS termasuk perubahan logo,” ujar pendiri lembaga analis dan survei KedaiKOPI ini.
Menurut Hensat, demikian sapaannya, perubahan-perubahan itu bisa menghadirkan citra baru yang positif PKS di mata publik. Sehingga bisa menarik pemilih, khususnya kaum milenial ke PKS.
“Dengan perubahan ini, mereka bisa mengharapkan ada citra baru yang lebih terbuka. Kemudian lebih bisa meraih target anak muda,’ paparnya.
Baca juga: Jubir: PKS Bukan Ganti Lambang Tapi Hanya Peremajaan
“Kemudian tagline mereka juga, walaupun hampir samalah bahasanya dengan parpol lain, yakni pelayan masyarakat, minimal itu ada yang mereka coba perjuangkan dan dijual ke publik melalui gaya barunya ini,” jelasnya.
Bagaimana dengan Partai Gelora, apakah akan mengerus suara atau pemilih PKS?
Hensat tidak melihat hadirnya Partai Gelora yang pendirinya eks PKS, akan menggerus suara atau pemilih partai yang dipimpin Ahmad Syaikhu.
Baca juga: PKS Berharap Logo Baru Partai Bisa Lebih Memikat Pemilih Perempuan dan Milenial
Paling tidak Pemilu 2019 lalu, menurut dia telah menjadi bukti suara PKS tak tergerus oleh Partai Gelora yang didirikan oleh Anis Matta dan Fahri Hamzah.
“Saya memprediksi tidak akan mengambil atau menggerus suara PKS karena itu sudah dibuktikan i 2019 lalu,” jelasnya.
Tekad PKS
PKS bertekad meningkatkan perolehan suara pada Pemilu 2024. Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyebut, Musyawarah Majelis Syura PKS menargetkan perolehan suara partai minimal 15 persen. Pada Pemilu 2019, PKS meraih suara sebesar 8,21 persen.