News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Minta BI Tingkatkan Kualitas SDM Pelaku UMKM

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PKS Anis Byarwati menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia yang telah bertindak nyata membantu Usaha Mikro, Kecil dan menengah (UMKM) di Jawa Barat yang terdampak Covid-19.

"Penting bagi kita semua untuk fokus kepada UMKM agar mampu bertahan di tengah situasi pandemi Covid-19 yang belum berakhir," ujar Anis, dalam keterangannya, Jumat (4/12/2020).

Anis mengatakan seiring dengan banyaknya UMKM yang baru tumbuh di berbagai wilayah, terutama dari kalangan ibu-ibu rumah tangga, sebagian besarnya adalah usaha mikro dan ultra mikro.

Sehingga, kata dia, mereka menghadapi kesulitan dalam mengakses lembaga perbankan.

"Sedangkan pemerintah mengucurkan KUR atau BI mengeluarkan permodalan, yang seluruhnya melalui perbankan. Maka perlu adanya solusi tepat yang dihadirkan oleh pemerintah dan BI dalam hal ini," kata Anis.

Baca juga: Cara Cek Penerima BLT UMKM Rp 2,4 Juta Desember 2020, Login di eform.bri.co.id/bpum

Anis yang juga menjabat Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan tersebut menyampaikan pula bahwa belum banyak UMKM yang masuk platform digital.

Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi, Anis mengungkap dari 64 juta UMKM yang diketahui masuk platform digital hanyalah sekitar 8 juta atau 13 persen.

"Sehingga digital UMKM, menurut saya tidak bisa terburu-buru, menjangkau akses perbankan saja mereka masih kesulitan, apalagi digitalisasi," ungkapnya.

Lebih lanjut, politikus PKS itu menegaskan bahwa UMKM tidak bisa dipisahkan dengan Sumber Daya Manusia (SDM).

Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), Anis mengatakan rata-rata SDM UMKM adalah lulusan SD dan SMP. Menurutnya, kapasitas SDM inilah yang membuat UMKM sulit berkembang.

"Sedangkan 99,9 persen UMKM kita menopang ekonomi nasional dan korporasi hanya 0,01 persen. Tapi kalau kapasitas SDM nya masih rendah, tentu akan sulit mendongkrak UMKM berkontribusi pada perekonomian nasional," jelas Anis.

"Maka saya mengusulkan kepada Bank Indonesia untuk memberikan bantuan program pendidikan formal dan informal terkait ekonomi dan peningkatan SDM, yang akan berdampak kepada peningkatan UMKM, sehingga mampu bertahan dan memiliki daya saing yang tinggi di dalam negeri bahkan bisa go internasional," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini